Ribuan Warga Dilaporkan Terpapar ISPA, Dinkes Kepahiang Ungkap Penyebabnya

Ribuan Warga Dilaporkan Terpapar ISPA--
KEPAHIANG, RBTVDISWAY.ID – Kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat dan peduli lingkungan yang masih rendah.
Sehingga diklaim menjadi faktor tingginya penyebaran Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Terkenal di Dunia, 6 Suku Ini Memiliki Ilmu Sihir Paling Ampuh, Santet Masih Kalah Jauh
Saat ini, penyebaran sudah hampir menyeluruh di delapan kecamatan se-Kabupaten Kepahiang.
Sesuai data dan laporan fasilitas kesehatan yang ada di Kepahiang, ribuan kasus ISPA ditemukan dan mayoritas terjadi akibat paparan dari penderita yang menularkan ke penderita lain dan terus menyebar secara berantai.
BACA JUGA:Bikin Gak Nyenyak Tidur, Ini Daerah yang Ditargetkan DC Lapangan Akulaku
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang, Tajri Fauzan mengatakan, khusus infeksi pernapasan ini masyarakat kerap kebingungan mengingat curah hujan yang saat ini cukup tinggi di Kepahiang.
Namun, bukan debu saja yang menyebabkan ISPA, daya tahan tubuh yang tak bisa beradaptasi menghadapi cuaca dingin juga dapat menjadi penyebab.
BACA JUGA:Masih Banyak yang Bertanya, Apakah DC Lapangan Shopee Datang ke Rumah jika Menunggak SpayLater?
Kondisi itu pula yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, dan menyebabkan batuk dan flu disertai lingkungan tak sehat sehingga penyakit infeksi saluran pernapasan dan lainnya terus menular ke lingkungan sekitar.
Untuk menghindari semakin luasnya penyebaran ISPA ini, Dinas Kesehatan mengimbau agar masyarakat yang sakit terutama flu dan batuk untuk mengenakan masker agar tidak menularkan ke masyarakat lain.
Karena penularan inilah yang membuat data penderita ISPA meningkat pesat.
BACA JUGA:Jadwal Pelantikan PPPK Bengkulu Tengah Terancam Diundur karena Hal Ini...
“Misalnya dalam keluarga bapaknya kena flu, terus kemudian yang kena flu gak pakai masker, ya menular. Dan anaknya datang ke sekolah kena flu dan tidak pakai masker, akhirnya menular. Jadi kita di tingkat penularan yang tinggi, dan sangat tinggi,” ujar Tajri Fauzan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: