NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - BMKG deteksi tanda-tanda la nina, ini dampak dan potensi la nina muncul di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan tanda-tanda kemunculan fenomena La Nina semakin terlihat jelas di Indonesia.
BACA JUGA:La Nina 2024 Sudah Tiba, Ini Wilayah yang Tedampak
Fenomena ini adalah peristiwa anomali iklim global yang dipicu oleh perubahan suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dari suhu normalnya.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa meski saat ini masih dalam tahap awal, deteksi suhu permukaan air laut yang lebih dingin dari biasanya menunjukkan peluang terjadinya La Nina.
BACA JUGA:Kasus Sabu 52 kg Jaringan Malaysia, Pegawai Lapas di Sumatera Divonis Hakim Hukuman Mati
Menurut hasil monitoring BMKG hingga akhir Oktober 2024, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan ENSO menunjukkan angka yang mengarah pada kondisi La Nina lemah.
Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2025 dan dapat meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia sebesar 20 hingga 40 persen.
Dampak La Nina tidak hanya terbatas pada curah hujan yang lebih tinggi, tetapi juga mengubah pola sirkulasi angin, memicu risiko banjir, tanah longsor, hingga bencana lain yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA:Syarat dan Peluang Honorer Non Database untuk Diangkat PPPK 2024
Penyebab Terjadinya La Nina
Fenomena La Nina disebabkan oleh beberapa faktor utama:
1. Penguatan Angin Pasat
Angin pasat dari Pasifik timur ke barat di sepanjang ekuator yang semakin kuat menjadi faktor utama La Nina.
Hembusan angin pasat ini mendorong air hangat ke wilayah barat Samudra Pasifik, dekat Asia dan Australia, menyebabkan perbedaan suhu muka laut antara wilayah barat dan timur Samudra Pasifik.
BACA JUGA:Suasana Perang Mencekam, Anak-anak SD di Papua Berlindung di Bawah Meja