BACA JUGA:Tak Perlu Tukar Uang, Begini Cara Bayar Parkir Pakai GoPay, Aman dan Cepat
2. Kerusakan Tanaman dan Penurunan Produksi Pertanian
La Nina menyebabkan curah hujan yang tinggi, berdampak langsung pada lahan pertanian. Air yang menggenangi lahan membuat tanah terlalu basah sehingga menghambat aktivitas bertani seperti penanaman dan panen.
Jika hujan berlebih terus terjadi, tanaman akan rusak, mengakibatkan penurunan produksi pertanian yang berujung pada potensi kerugian bagi para petani.
BACA JUGA:Timbun BBM Subsidi, Rumah Bedengan di Pagar Dewa Kota Bengkulu Habis Terbakar
3. Gangguan Pasokan dan Distribusi
Banjir dan longsor akibat La Nina berpotensi merusak infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan area produksi pertanian dengan pasar.
Hal ini akan menghambat distribusi hasil pertanian, mempengaruhi harga komoditas, dan pada akhirnya merugikan konsumen.
4. Penyakit Tanaman dan Hama
Kondisi hujan berlebih yang lembap merupakan lingkungan ideal bagi penyakit tanaman dan hama. Kehadiran La Nina juga memicu meningkatnya serangan hama seperti ulat, wereng, hingga keong mas yang bisa mengancam produktivitas pertanian dan kualitas hasil panen.
BACA JUGA:Suasana Perang Mencekam, Anak-anak SD di Papua Berlindung di Bawah Meja
5. Dampak Kesehatan Masyarakat
Peningkatan curah hujan dan risiko banjir dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang dibawa air, seperti diare, leptospirosis, demam berdarah, dan penyakit kulit.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat di daerah rawan banjir.
Potensi Positif dari La Nina
Di balik dampak negatifnya, La Nina juga menawarkan beberapa potensi positif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia:
1. Surplus Air Tanah