Update Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Korban Jiwa Terus Bertambah, 4 Bandara Ditutup Sementara

Selasa 05-11-2024,11:11 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Di sisi lain, operasi tanggap darurat masih berlangsung pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu 3 November 2024 lalu.

Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan untuk memastikan semua korban dievakuasi dari lokasi terdampak.

Pemantauan hingga Senin siang pukul 12.30 Wita, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berdampak pada kerusakan rumah penduduk di radius area 7 km dari puncak gunung. Selain itu, hujan abu juga turun pada radius tersebut.

Pihak BPBD setempat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

BACA JUGA:La Nina 2024 Sudah Tiba, Ini Wilayah yang Tedampak

Sementara itu, akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, empat bandara di Pulau Flores tidak beroperasi sementara.

Keempat bandara tersebut yakni Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, dan Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka.

General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman mengatakan Bandara Frans Seda Maumere sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sejak Gunung Lewotobi Laki-laki beberapa kali erupsi.

Sedangkan tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari maskapai Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut. Pihak maskapai khawatir debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.

BACA JUGA:Sebelum Gunakan, Cek Biaya Admin Dompet Digital November 2024 di Sini

Catatan Erupsi Lewotobi

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa sumber, Gunung Lewotobi Laki-laki mulanya menunjukkan aktivitas berupa letusan gas pada tahun 1932.

Setahun berselang, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi berupa letusan abu vulkanik pada Desember tahun 1933. Letusan kembali terjadi pada enam tahun berikut, yaitu tahun 1939.

Lebih dari 50 tahun tidak aktif, Lewotobi Laki-laki mulai kembali menunjukkan keaktifannya melalui letusan abu vulkanik yang kuat pada bulan Mei dan Juni 1991.

BACA JUGA:Suasana Perang Mencekam, Anak-anak SD di Papua Berlindung di Bawah Meja

Erupsi terbesar yang pernah terjadi, tercatat pada tahun 1999, ketika adanya aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang menghasilkan semburan lava yang muntah mencapai radius 500 meter dari kawah gunung.

Dampak dari letusan tersebut juga menyebabkan kebakaran hutan di sekitar area gunung yang menjangkau lebih dari 2,5 km dengan abu vulkanik sejauh radius 8 km, menjangkau wilayah Boru, Bawalatang, dan Watukobu.

Kategori :