"Ambulans Kampung" di Tengah Hutan
Perekam video yang diduga berasal dari keluarga atau tetangga pasien, menceritakan kondisi yang dihadapi warga setempat.
Ia menyebut tandu bambu tersebut sebagai "ambulans kampung" yang berjalan tanpa mesin, melainkan dengan kekuatan gotong royong.
“Perhatikan perjuangan orang Sidik Tajir, ini ambulans kampung namanya ambulans manual tanpa mesin. Bila perlu diberi ambulans, atau bahkan ambulans helikopter,” celetuk perekam dalam video tersebut.
Hal ini karena ketiadaan fasilitas yang memadai di desa tersebut. Akses ke kendaraan seperti ambulans belum tersedia, membuat warga harus menggunakan metode tradisional untuk membawa pasien.
Jalan rusak parah yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau sepeda motor juga menjadi penghalang utama bagi masyarakat untuk mendapat akses kesehatan.
Perjalanan Berat yang Pernah Terjadi Sebelumnya
Aksi heroik dan penuh pengorbanan seperti ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi di daerah pedalaman Indonesia.
Pada September 2024 lalu, sebuah video juga viral di media sosial memperlihatkan momen warga yang menandu seorang bidan bernama Safrani dari Desa Ratte, Sulawesi Barat, menuju rumah sakit.
BACA JUGA:Formulir C Hasil Pemllu 2024 Tiba di KPU Seluma, Tapi Masih Kurang 748 Lembar
Video itu menjadi sorotan publik karena warga berjalan kaki selama 10 jam untuk membawa Bidan Safrani, yang sudah mengabdi di desa tersebut selama 12 tahun.
Bidan Safrani, yang biasanya membantu proses kelahiran dan merawat pasien di desa terpencil itu, kali ini harus ditandu karena jatuh sakit.
Warga setempat merasa berhutang budi pada bidan yang sudah merawat mereka selama bertahun-tahun dan tanpa pikir panjang, mereka berinisiatif membawa sang bidan ke rumah sakit terdekat menggunakan tandu buatan.
BACA JUGA:20 Contoh Soal PPPK Teknis SMA/SMK, Pas Buat Latihan di Rumah
Kondisi Fasilitas Kesehatan di Pedalaman
Kisah dari Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat ini menunjukkan betapa minimnya fasilitas kesehatan di pedalaman Indonesia.
Meskipun masyarakat di kota besar sudah terbiasa dengan akses kesehatan yang cepat dan memadai, seperti ambulans dan rumah sakit terdekat, hal ini sangat berbeda di wilayah pedalaman.