Keren! Dosen ITB Sulap Bijih Jadi Logam Dalam Dua Menit, Ini Sosoknya

Rabu 06-11-2024,16:35 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Penelitian-penelitian ini menunjukkan fokus Zulfiandi pada penciptaan teknologi yang tidak hanya efisien tetapi juga berdampak positif pada lingkungan.

Penggunaannya atas slag feronikel dan terak tembaga sebagai bahan dasar paduan juga merupakan contoh inovasi dalam memanfaatkan limbah industri menjadi produk yang bernilai.

BACA JUGA:5 Lowongan Kerja di Bali Terbaru, Lulusan SMA/SMK hingga S1 Bisa Daftar

Visi Masa Depan

Dilansir dari tribunjabar, dalamn orasi ilmiah penutupnya, Zulfiandi menyampaikan harapan bahwa teknologi reaktor plasma hidrogen ini dapat dikembangkan lebih jauh.

Ia membayangkan masa depan di mana produksi logam dapat dilakukan dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan proses dan meminimalkan risiko.

Dengan dukungan teknologi ini, proses pengolahan logam akan semakin cepat, hemat energi, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Teknologi ini memiliki potensi besar untuk diterapkan di Indonesia, negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam sektor tambang dan logam.

Implementasi skala besar dari reaktor plasma hidrogen dapat menjadi langkah awal untuk mendukung revolusi industri hijau di Indonesia.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Pertamina Training And Consulting, Lulusan D3 dan S1 Berpeluang Diterima, Ini Syaratnya

Sambutan Hangat dari Publik

Video Zulfiandi yang menunjukkan proses "tanah menjadi logam" ini disambut dengan antusias oleh warganet. Mereka kagum dengan teknologi yang mampu mengubah bijih menjadi logam hanya dalam waktu kurang dari dua menit.

Komentar-komentar positif dan pujian membanjiri unggahan tersebut, dengan banyak orang berharap agar inovasi ini segera diterapkan di industri dan mampu mendukung produksi logam dalam negeri.

Sheila Silvina

Kategori :