3. Asuransi Bumiputera (1912)
Brand jadul asal Indonesia berikutnya adalah Asuransi Bumiputera yang berdiri pada 1912 di Magelang, Jawa Tengah. Asuransi Bumi Putera didirikan oleh tiga orang, yaitu Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Karto Soebroto, dan Mas Adimidjojo.
Mulanya, perusahaan ini berdiri dengan nama Onderlinge Lavenzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda. Saat itu, Asuransi Bumiputera menjadi perusahaan jasa keuangan yang menawarkan produk asuransi bagi para guru pribumi yang dulu disebut bumiputera. Menariknya, Asuransi Bumiputera merupakan satu-satunya asuransi berbadan hukum usaha bersama di Indonesia.
BACA JUGA:Cara Menabung Emas di Pegadaian, Aman dan Makin Cuan
4. Bank Rakyat Indonesia (1895)
Brand jadul asal Indonesia yang selanjutnya dari dunia perbankan, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895 yang dipelopori oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.
BRI merupakan salah satu bank milik pemerintah Indonesia. Hingga saat ini, BRI masih menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia yang juga berfokus pada masyarakat pedesaan. Salah satu keunggulan BRI adalah mampu menjangkau berbagai daerah terpencil di Indonesia. Apakah kamu salah satu nasabah BRI?
5. Dji Sam Soe (1913)
Dji Sam Soe merupakan brand jadul asal Indonesia yang menjadi rokok kretek pertama di Indonesia. Rokok Dji Sam Soe pertama kali dijual di pasaran pada 1913. Merek Dji Sam Soe didirikan oleh produsen Matschappij Liem Seeng Tee NV.
Produsen tersebut saat ini dikenal dengan nama PT HM Sampoerna. Hingga sekarang, produk Dji Sam Soe masih sangat mudah ditemukan di warung-warung hingga swalayan di berbagai daerah di Indonesia.
6. Jamu Jago (1918)
Siapa yang sering minum Jamu Jago? Tahukah kamu kalau Jamu Jago merupakan merek jamu tradisional tertua di Indonesia? Jamu Jago berawal dari sebuah desa di Wonogiri, Jawa Tengah pada 1918.
Saat itu, pria bernama T. K. Suprana meramu sebuah minuman jamu dari resep Mak Jago warisan ibunya dan dijual ke pasaran. Seiring waktu, racikan bubuk jamu buatannya dipasarkan dengan nama Djamoe Djago. Mulanya hanya sampai daerah Solo, tapi lama kelamaan menyebar ke seluruh Jawa.
Pada 1936, produk Djamoe Djago sudah mulai dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini, Jamu Jago masih aktif memproduksi produk jamu dengan berbagai jenis.
Melansir laman resminya, Jamu Jago sudah membuat 138 jenis jamu yang sudah dijual hingga mancanegara. Mulai dari Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, hingga Kanada.
BACA JUGA:Daftar Wisata Jogja Viral di Tiktok dan Instagram yang Wajib Masuk List Liburan Nataru!