7. Ting Ting Jahe Sin A (1935)
Satu lagi permen jadul asal Indonesia yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan masih eksis hingga saat ini, yaitu Ting Ting Jahe Sin A. Permen Jahe Sin A merupakan merek permen yang didirikan pada 15 Juni 1935 oleh Njoo Tjhay Kwee. Permen beraroma jahe ini diproduksi oleh PT Sindu Amrita (Sin A) yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur.
Dulunya, ting ting jahe Sin A sering dijual di bus-bus kota di berbagai daerah di Indonesia. Uniknya, Permen Jahe Sin A masih mempertahankan kemasan lamanya hingga saat ini. Kemasan permen ini biasanya dibungkus dua lapis kertas yang dilipat oleh karyawan pabriknya.
8. Kecap Bango (1928)
Bagi sebagian orang, makan belum lengkap jika tidak ada kecap. Salah satu merek kecap paling dikenal di Indonesia adalah Kecap Bango. Bagaimana tidak, Kecap Bango termasuk brand jadul asal Indonesia yang sudah berdiri sejak 1928 silam.
Kecap Bango pertama kali dibuat oleh Tjoa Pit yang saat itu hanya dijual di sekitar Jabotabek. Kata 'Bango' digunakan untuk menggambarkan harapan agar merek ini bisa terbang tinggi seperti burung.
Pada 2001, Kecap Bango resmi diambil alih oleh Unilever, perusahaan FMCG multinasional yang terkenal di Indonesia. Kecap Bango pun makin dikenal seluruh masyarakat Indonesia hingga sekarang.
9. Davos (1931)
Saat ini, sudah banyak bermunculan produk permen karet di Indonesia seperti Happydent, Xylitol, hingga Mintz. Namun, tahukah kamu salah satu brand permen peppermint yang lebih dulu populer di Indonesia, bahkan sejak era 70-an?
Brand jadul tersebut adalah Davos. Merek permen peppermint Davos didirikan pada 1931 oleh Siem Kie Djian. Saat itu, Siem mendirikan pabrik perseorangan bernama Slamet yang memproduksi permen Davos. Nama 'Davos' diambil dari sebuah kota di Swiss yang dikenal memiliki udara sejuk.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2025, Desa Mana yang Terbesar?
Rahasia Brand Jadul di Indonesia Bisa Eksis hingga Kini
1. Inovasi
Brand lokal jadul yang mampu bertahan juga selalu mengedepankan inovasi, seperti dengan memperkenalkan rasa baru, berinisiatif mengajarkan suatu hal yang baru.
Umumnya, Brand-brand itu memiliki keberanian untuk menjadi trendsetter yang berujung menjadi kesempatan emas mendapatkan hati masyarakat.
2. Merakyat