Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi bencana ini akan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk:
1. Pantai Timur dan Pantai Barat Sumut
Wilayah-wilayah pesisir, seperti Langkat, Deliserdang, Asahan, dan Medan, yang terletak di pantai timur, serta wilayah pantai barat seperti Nias, berisiko tinggi terhadap banjir akibat curah hujan yang tinggi dan pasang air laut.
2. Lereng Timur dan Lereng Barat
Wilayah dengan topografi lereng yang curam, seperti Karo, Simalungun, dan Humbahas, juga sangat rentan terhadap tanah longsor. Hujan deras yang turun terus-menerus dapat memicu longsoran tanah yang dapat merusak infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa.
3. Pegunungan:
Wilayah yang berada di kaki gunung, seperti di sekitar Tapanuli Selatan, Palas, dan Toba, berpotensi mengalami banjir bandang dan longsor, terutama jika hujan deras turun dalam waktu yang lama.
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, 24 Wilayah Ini Masuk Kategori Waspada Bencana Hidrometeorologi Desember 2024
Tindakan Antisipasi dari Pemerintah dan Masyarakat
Menanggapi potensi bencana ini, Pemerintah Provinsi Sumut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Sumut telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengimplementasikan rencana darurat dan mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
BACA JUGA:Peringatan BMKG, Wilayah Ini Masuk Kategori Siaga Bencana Hidrometeorologi Desember 2024
Peringatan Dini dan Koordinasi Antar-Pihak:
BMKG telah memberikan peringatan dini terkait prakiraan cuaca dan potensi bencana yang dapat terjadi. BPBD Sumut juga telah melakukan pemantauan secara intensif terhadap daerah-daerah rawan banjir dan longsor.
Beberapa daerah yang diperkirakan akan terimbas bencana telah diberitahukan lebih awal, agar masyarakat bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, menegaskan, “Kami telah lama mengingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, mengingat prakiraan BMKG yang menunjukkan bahwa puncak musim hujan terjadi pada bulan November dan Desember.”