Premi asuransi pinjaman bank sering kali dihitung sebagai persentase dari jumlah pinjaman, dan bisa menjadi cukup tinggi, terutama jika jumlah pinjaman besar atau risiko yang ditanggung juga besar (seperti cacat tetap atau kerugian usaha).
2. Risiko Asuransi Tidak Cukup Menutupi Semua Utang
Ada kemungkinan bahwa asuransi hanya menanggung sebagian dari total pinjaman atau hanya untuk jenis risiko tertentu (misalnya kematian atau cacat tetap).
BACA JUGA:Calon TKI Bisa Dapatkan Modal Merantau dari KUR BRI, Ini Syarat Pengajuannya
3. Risiko Tidak Dapat Mengklaim Asuransi
Beberapa alasan bisa menyebabkan klaim asuransi ditolak, seperti ketidaklengkapan dokumen, keterlambatan dalam pengajuan klaim, atau klaim diajukan untuk risiko yang tidak tercakup dalam polis.
4. Risiko Polis Asuransi yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan
Polis asuransi yang ditawarkan oleh bank mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan debitur, terutama jika polis tidak mencakup jenis risiko lain yang mungkin terjadi, seperti kerugian usaha atau bencana alam pada pinjaman bisnis.
BACA JUGA:Akhir Tahun 2024 Mobil Baru, Ini Simulasi Kredit Kredit Calya, Per Bulan Bayar Segini
5. Risiko Ketergantungan pada Penyedia Asuransi
Bank biasanya bekerja sama dengan satu atau beberapa perusahaan asuransi. Jika perusahaan asuransi yang dipilih mengalami masalah keuangan atau klaim ditolak karena masalah administrasi, debitur bisa kehilangan perlindungan.
6. Risiko Tidak Memahami Ketentuan Asuransi
Banyak debitur yang tidak sepenuhnya memahami ketentuan asuransi yang mereka ambil bersama pinjaman, terutama jika asuransi tersebut diwajibkan oleh bank.
7. Risiko Pengurangan Nilai Asuransi Seiring Waktu
Jika pinjaman sahabat Camkoha sudah lunas sebagian, tetapi asuransi tidak disesuaikan, nilai perlindungan yang diberikan bisa lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk melunasi sisa pinjaman.
BACA JUGA:Perhatikan! Ini Bocoran Pertanyaan Survey KUR BRI 2024, Pinjaman Pasti Cair