Kenaikan harga jual eceran rokok juga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara melalui cukai hasil tembakau.
Dana ini dapat digunakan untuk mendanai program-program kesehatan nasional, seperti kampanye anti-rokok dan perawatan bagi penderita penyakit terkait tembakau.
Dampak Sosial
Namun, kebijakan ini juga tidak lepas dari potensi dampak sosial. Masyarakat yang sudah sangat bergantung pada rokok sebagai bagian dari gaya hidup mungkin akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi.
Di sisi lain, kenaikan harga ini juga dapat mendorong maraknya rokok ilegal, yang harganya lebih murah tetapi tidak terjamin keamanannya.
BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi Masalah Oli Mobil Rembes dengan Mudah
Mampukah Kebijakan Ini Mengubah Tren?
Kenaikan harga jual eceran rokok yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025 adalah langkah strategis pemerintah dalam mengurangi konsumsi rokok dan mendukung program kesehatan nasional.
Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada implementasi yang konsisten, termasuk penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal.
Sepuluh provinsi dengan jumlah perokok terbanyak, seperti Lampung, NTB, dan Jawa Barat, menghadapi tantangan besar untuk mengubah budaya merokok yang telah mengakar.
Kebijakan ini, jika didukung dengan edukasi yang tepat, dapat menjadi awal dari perubahan pola konsumsi tembakau di Indonesia.
Sheila Silvina