Bakal Ada Skema Baru Pengguna Subsidi BBM, Menteri ESDM: Diumumkan di Tahun 2025

Kamis 09-01-2025,19:28 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Skema baru pengguna subsidi BBM, akan hadir dengan konsep "Blending" subsidi.

Pemerintah tengah bersiap untuk mengumumkan skema baru subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat. 

BACA JUGA:Besaran Biaya Ganti Alamat STNK dan BPKB Motor, Siapkan Uang Segini

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa evaluasi terkait skema tersebut sudah hampir rampung, dengan progres mencapai 98%.

Lebih lanjut, Bahlil Lahadalia memastikan bahwa regulasi yang mengatur terkait penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite akan terbit pada tahun ini.

"Insya Allah akan diumumkan di tahun 2025, bulannya nanti saya sampaikan ya," ujar Bahlil singkat di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (6/1/2025).

BACA JUGA:Link Pendaftaran Lowongan Kerja Sucofindo Terbaru Januari 2025, Segera Lamar Sebelum Ditutup

Dilansir dari laman CNBC Indonesia, menurut Bahlil, salah satu tantangan terbesar dalam menyusun skema ini adalah memastikan data penerima subsidi benar-benar akurat dan tidak tumpang tindih. 

Untuk itu, data dari berbagai instansi, seperti Kementerian Sosial, Pertamina, dan PLN, kini disatukan melalui Badan Pusat Statistik (BPS).

Bahlil menyebutkan pihaknya sudah melakukan perubahan data hingga 3 kali yang nantinya disatukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Sekarang datanya semua dikumpul ke satu pintu lewat BPS. Sudah 3 kali perubahan, sudah tinggal sedikit lagi," imbuhnya. 

BACA JUGA:9 HP Gaming Terbaik dan Termurah yang Paling Worth It di 2025

Pemerintah menegaskan pentingnya ketelitian dalam merumuskan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai bagian dari skema subsidi BBM ini. Langkah ini bertujuan memastikan subsidi tepat sasaran dan tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak.

“Masa kita memberikan subsidi kepada yang tidak membutuhkan? Ini akan menjadi kebijakan yang tidak efektif. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, kami berupaya menghindari hal tersebut,” tambahnya.

Meski belum ada waktu pasti kapan skema baru ini diumumkan, Bahlil memberikan gambaran bahwa mekanismenya tidak akan jauh berbeda dari konsep sebelumnya, yaitu skema blending.

Kategori :