"Sesuai dengan aturan perundang-undangan, untuk pejabat VVIP dan VIP mendapat prioritas pengawalan," tegas Slamet.
BACA JUGA:Semakin Praktis, Begini Cara Ajukan Kartu Kredit BCA Melalui Offline dan Online
Klarifikasi dari Menteri Budi Arie
Viralnya video tersebut juga menimbulkan spekulasi terkait siapa yang menggunakan mobil berpelat dinas RI 36. Menteri Koperasi, Budi Arie, yang sempat dikaitkan dengan kendaraan tersebut, langsung memberikan klarifikasi.
"Bukan, bukan punya saya," tegas Budi Arie saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Jumat (9/1/2025). Ia menjelaskan bahwa dirinya pernah menggunakan pelat dinas RI 36 saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Namun, sejak berpindah ke Kementerian Koperasi, pelat tersebut tidak lagi digunakan olehnya.
Budi Arie juga mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang saat ini menggunakan kendaraan dinas tersebut. Sementara itu, pihak terkait seperti kepolisian dan Sekretariat Negara masih melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi pengguna mobil pelat RI 36 yang viral tersebut.
BACA JUGA:Selamat dan Sukses, Asintel Kejati Bengkulu Sandang Gelar Doktor
Detik-Detik yang Terekam Kamera
Video yang beredar di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @pmi_official, memperlihatkan detik-detik insiden tersebut. Dalam video, terlihat mobil dinas dengan pelat RI 36 melaju di tengah kemacetan. Polisi Patwal yang mengawal rombongan membuka jalan dengan menyalakan lampu strobo.
Namun, insiden terjadi ketika sebuah taksi Alphard terlihat mencoba menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju iring-iringan pejabat.
Petugas Patwal yang berada di depan rombongan segera menghentikan motornya, lalu menunjuk sopir taksi tersebut dengan gestur tegas. Tindakan ini pun dinilai sejumlah warganet sebagai aksi yang berlebihan.
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Musnahkan Ratusan Botol Miras dan Ganja
Respon Warganet dan Sorotan Etika Pengawalan
Tidak butuh waktu lama, video ini pun menuai beragam komentar dari warganet. Sebagian besar menyoroti sikap petugas Patwal yang dinilai arogan.
"Tugas pengawalan memang penting, tapi jangan sampai bikin masyarakat merasa terintimidasi," tulis salah satu warganet. Ada pula yang mempertanyakan urgensi penggunaan pengawalan dengan cara seperti itu, terutama jika bukan dalam kondisi darurat.
Selain itu, beberapa warganet juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara petugas dan masyarakat saat situasi seperti ini terjadi. Sebagai garda terdepan pengamanan, sikap petugas Patwal dianggap mencerminkan etika dan profesionalisme institusi yang diwakilinya.