Kenapa Wonogiri Dijuluki Kota Gaplek? Ini Sejarah Asal Usulnya, Beserta 5 Fakta Menarik

Rabu 15-01-2025,11:53 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : ahmad afandi

Pada masa sekarang, singkong bisa dibuat tape, getuk, tepung, atau jadi penganan ringan seperti singkong keju. Kebiasaan itu membuat orang Wonogiri selalu menanam singkong setiap tahun hingga kini.

Jadi itulah mengapa Wonogiri sampai dijuluki Kota Gaplek. Wilayahnya yang sangat cocok dijadikan lahan pertanian singkong, membuat kota tersebut mampu memproduksi banyak gaplek.

BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan Hari Ini 15 Januari 2025 di Palembang Makin Murah, Segini Harganya

2. Wisata Wonogiri

Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjung di Wonogiri, di antaranya objek wisata Waduk Gajah Mungkur, Wisata Pantai Nampu dan wisata Gantole. Terdapat sebuah situs bersejarah bernama Kahyangan di Dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya sekitar 47 km dari ibu kota Kabupaten Wonogiri.

Desa Taman yang berlokasi di Kahyangan pernah menjadi sentra batik tulis, yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lebih lanjut. Seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press yang hasilnya cepat diperoleh, semakin lama industri batik tradisional di desa ini semakin tergeser.

Destinasi wisata lainnya yang tak kalah menarik adalah Pantai Sembukan, Gua Putri Kencono, Museum Wayang Kulit, Taman Bidadari Edupark, Menara Pandang Soko Gunung, Air Terjun Kalimas, Bukit Cumbri dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:Angin Segar Bagi Tenaga Honorer, Ini Regulasi Terbaru PPPK Paruh Waktu untuk Kategori R2 dan R3

3. Pangeran Sambernyawa

Sejarah Wonogiti tak bisa lepas dari Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I. Ia menjadikan Wonogiri sebagai basis perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Pertempuran terhebat terjadi pada 1752 sampai 1757. Pada pertempuran inilah ia dijuluki Pangeran Sambernyawa oleh pihak VOC, karena dalam setiap peperangannya, selalu membawa kematian bagi para musuhnya. Tak ada yang bisa mengalahkan RM Said.

Pada 28 Desember 1757, RM Said diangkat menjadi kepala pemerintahan dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara I.  Ia banyak berjasa bagi kesejahteraan rakyat. Ia memperbaiki perekonomian rakyat dengan membangun tempat-tempat peribadatan dan mengembangkan kebudayaan dengan penulisan babad.

RM Said memerintah selama kurang lebih 40 tahun dan wafat pada 28 Desember 1795. Pada 1983, pemerintah mengangkat Mangkunegara I sebagai pahlawan nasional, karena jasa-jasa kepahlawanannya. Ia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra.

BACA JUGA:Sebelum Ajukan Pinjaman KUR BCA 2025, Simak Ketentuan dan Besaran Bungannya

4. Tari Kethek Ogleng

Tari Kethek Ogleng merupakan salah satu seni tari tradisional yang menyajikan gerak lucu kera putih dengan iringan musik gamelan riang menghentak dan menghibur. Kethek Ogleng berkembang di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Pacitan dan sebagian Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.

Kategori :