وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا # إِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
“Dan orang-orang yang berkata,”Ya Rabb kami, jauhkan adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasan yang kekal.” Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman“. [Al Furqan/25:65-66].
DALIL-DALIL AS SUNNAH
Selain ayat-ayat Al Qur’an di atas, para ulama Ahlus Sunnah juga membawakan hadits-hadits yang shahih tentang kekalnya neraka dan kekal siksanya. Di antaranya:
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits panjang tentang syafa’at :
فَأُخْرِجُهُمْ مِنَ النَّارِ وَأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ حَتَّى مَا يَبْقَى فِي النَّارِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ أَيْ وَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُودُ
“Maka aku mengeluarkan mereka (orang-orang beriman yang masuk neraka) dari neraka, sehingga tidak tersisa di dalam neraka, kecuali orang yang ditahan oleh Al Qur’an, yaitu orang yang pasti kekal (di dalam neraka)“. [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Anas bin Malik]
BACA JUGA:Menjadi Ketua RT Tidak Mudah, Berikut Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Ketua RT
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
أَمَّا أَهْلُ النَّارِ الَّذِينَ هُمْ أَهْلُهَا فَإِنَّهُمْ لَا يَمُوتُونَ فِيهَا وَلَا يَحْيَوْنَ وَلَكِنْ نَاسٌ أَصَابَتْهُمُ النَّارُ بِذُنُوبِهِمْ أَوْ قَالَ بِخَطَايَاهُمْ فَأَمَاتَهُمْ إِمَاتَةً حَتَّى إِذَا كَانُوا فَحْمًا أُذِنَ بِالشَّفَاعَةِ فَجِيءَ بِهِمْ ضَبَائِرَ ضَبَائِرَ فَبُثُّوا عَلَى أَنْهَارِ الْجَنَّةِ ثُمَّ قِيلَ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ أَفِيضُوا عَلَيْهِمْ فَيَنْبُتُونَ نَبَاتَ الْحِبَّةِ تَكُونُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ كَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَ بِالْبَادِيَةِ
“Adapun ahli neraka yang mereka merupakan penduduknya, maka sesungguhnya mereka tidak akan mati di dalam neraka dan tidak akan hidup. Tetapi orang-orang yang dibakar oleh neraka dengan sebab dosa-dosa mereka, maka Dia (Allah) mematikan mereka. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, diberi izin mendapatkan syafa’at. Maka mereka didatangkan dalam keadaan kelompok-kelompok yang berserakan. Lalu mereka ditebarkan di sungai-sungai surga, kemudian dikatakan: “Wahai penduduk surga tuangkan (air) kepada mereka!” Maka merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya bijian yang ada pada aliran air“
Mengomentari hadits ini, An Nawawi menyatakan: Adapun makna hadits ini, dan Allah lebih mengetahui terhadap makna hadits ini, bahwa orang-orang kafir, yang mereka adalah ahli (penduduk) neraka dan berhak kekal (di dalamnya). Tidak akan mati di dalamnya, dan tidak akan hidup dengan kehidupan yang memberikan manfaat dan nyaman dengannya, sebagaimana firman Allah: