لاَ يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya“. [Fathir/35:36].
Dan sebagaimana firman Allah:
ثُمَّ لاَ يَمُوتُ فِيهَا وَلاَ يَحْيَى
“Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup“. [Al A’la/87:13].
Dan ini menurut jalan ahlul haq, bahwa kenikmatan surga itu abadi, dan siksaan terhadap orang-orang yang kekal di dalam neraka juga abadi.
BACA JUGA:Bolehkah Warga yang Mengontrak Menjadi Ketua RT? Berikut Syarat Menjadi Ketua RT
Syaikh Al Albani berkata,“Dan sisi penunjukkan dalil hadits ini, bahwa hadits ini mengikuti Al Qur’an menyatakan dengan nyata, bahwa orang kafir tidak akan mati di dalam neraka dan tidak akan hidup. Jika dikatakan: bahwa neraka akan binasa, maka kemungkinan akan dikatakan: neraka akan binasa dengan orang-orang yang ada di dalamnya, sebagaimana itu yang segera difahami jika dikatakan neraka binasa. Atau neraka saja yang akan binasa tanpa orang-orang yang ada di dalamnya. Maka kedua kemungkinan itu batil.”
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
يُجَاءُ بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ زَادَ أَبُو كُرَيْبٍ فَيُوقَفُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ وَاتَّفَقَا فِي بَاقِي الْحَدِيثِ فَيُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ وَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ قَالَ وَيُقَالُ يَا أَهْلَ النَّارِ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا قَالَ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ وَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ قَالَ فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُذْبَحُ قَالَ ثُمَّ يُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ قَالَ ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا