Sementara emas terus bersinar, perak juga mulai menunjukkan taringnya. Dalam perdagangan Kamis (17/4/2025), harga perak tercatat di US$ 32,51 per ons, mengalami kenaikan 4,24% dalam sepekan terakhir, dan memperkuat kenaikan tahunannya hingga 15,12%.
BACA JUGA:16 Desa di Kabupaten Seluma Dapat Dana Desa Tahun 2025 Rp 1 Miliar, Berikut Daftarnya
Berbeda dengan emas yang lebih banyak berfungsi sebagai aset penyimpan nilai, perak memiliki peran penting dalam dunia industri, khususnya di sektor elektronik dan energi terbarukan.
Peningkatan kebutuhan industri global terhadap perak menjadi salah satu faktor utama yang mendorong prospek cerah logam ini ke depan.
Secara global, Meksiko masih memimpin sebagai negara penghasil perak terbesar, diikuti oleh Tiongkok dan Peru.
Proyek-proyek tambang baru seperti Panuco milik Vizsla Silver Corp di Meksiko menambah optimisme akan pasokan dan potensi pasar perak dalam beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA:Tingkatkan Hasil Panen, Tanaman Kopi di 4 Kecamatan di Lebong akan Dilakukan Peremajaan
Baik emas maupun perak menawarkan keunggulan masing-masing. Emas dikenal dengan stabilitasnya yang tinggi, sementara perak membawa potensi pertumbuhan dari kebutuhan industri yang terus meningkat.
Dengan mencermati tren dan memahami karakteristik masing-masing logam, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana, tidak hanya untuk keuntungan jangka pendek, tetapi juga untuk membangun fondasi keuangan yang lebih kuat di masa depan.
BACA JUGA:Banyak Diminati, Penyaluran KUR Mandiri 2025 Tembus Rp 12.83 Triliun, Ini Syarat Pengajuan Terbaru
Putri Nurhidayati