NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kemajuan dalam radio astronomi telah membuka pintu bagi para astronom untuk mengungkap misteri-misteri besar alam semesta.
Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan adanya sinyal tidak biasa berdurasi singkat yang datang dari arah pusat Bima Sakti. Apakah benar sinyal itu dikirim oleh sosok penghuni planet lain atau alien yang sedang bersembunyi?
Sementara itu, National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengadakan pertemuan publik pertamanya yang membahas UFO. Secara resmi, NASA menyebutnya sebagai "fenomena udara tak dikenal" (UAP) setahun setelah meluncurkan studi tentang penampakan yang tidak dapat dijelaskan.
BACA JUGA:Hidup Makmur dan Jaya, Khodam Patih Gajah Mada Jawa 3 Weton Ini
Badan antariksa menyiarkan sidang selama 4 jam dan menampilkan panel ahli independen yang memberikan penjelasan secara transparan. Rapat terbuka terdiri dari 16 ilmuwan dan para pakar lain yang dipilih NASA, termasuk pensiunan astronot AS Scott Kelly yang menghabiskan waktu hampir satu tahun di luar angkasa.
NASA mengungkapkan fokus pada dialog publik di kantor pusat yang berada di Washington DC tersebut adalah untuk menggelar dialog akhir sebelum tim menerbitkan laporan yang rencananya menurut ketua panel David Spergel akan dirilis pada akhir Juli 2023.
“Jika saya meringkas dalam satu baris apa yang saya rasa telah kami pelajari, kami membutuhkan data berkualitas tinggi," kata Spergel.
“Upaya pengumpulan data saat ini tentang UAP tidak sistematis dan terfragmentasi di berbagai lembaga, sering kali menggunakan instrumen yang tidak terkalibrasi untuk pengumpulan data ilmiah," imbuhnya.
Sementara itu, seorang pejabat penelitian senior di unit sains NASA, Dan Evans mengatakan bahwa tim yang dibentuk terdiri dari beberapa ahli memiliki beberapa bulan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Dia bilang para tim tersebut mendapatkan sejumlah ejekan secara online sejak mereka memulai pekerjaannya.
BACA JUGA:3 Weton Ini Istimewa, Dijaga Ribuan Khodam Sekaligus
Adapun panel tersebut mewakili penyelidikan pertama yang pernah dilakukan di bawah naungan Badan Antariksa AS untuk subjek yang pernah diserahkan pemerintah ke bidang eksklusif dan rahasia pejabat militer dan keamanan nasional.
Selain itu, NASA melakukan studi secara terpisah dari investigasi berbasis Pentagon yang baru diformalkan atas fenomena udara tak dikenal yang didokumentasikan dalam beberapa tahun terakhir oleh penerbang militer, dan dianalisis oleh pejabat pertahanan dan intelijen AS.
Upaya paralel NASA dan Pentagon, keduanya dilakukan dengan beberapa kemiripan pengawasan publik, menyoroti titik balik bagi pemerintah AS setelah beberapa dekade dihabiskan untuk membelokkan, menyanggah, dan mendiskreditkan penampakan benda terbang tak dikenal, yang telah lama dikaitkan dengan piring terbang dan alien sejak dulu, pada tahun 1940-an.
Sementara misi sains NASA dilihat oleh beberapa orang sebagai pendekatan yang lebih berpikiran terbuka, badan antariksa AS telah mengumumkan sejak awal bahwa mereka tidak mengambil kesimpulan apa pun.
"Tidak ada bukti UAP berasal dari luar angkasa," kata NASA saat mengumumkan pembentukan panel Juni lalu.