"Sampai sekarang, radio SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) mendedikasikan upayanya untuk mencari sinyal terus menerus," kata rekan penulis studi Vishal Gajjar dari SETI Institute, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mencari kehidupan berakal di alam semesta.
Menurutnya, studi yang mereka jalankan itu akan menyoroti efisiensi energi yang luar biasa dari rangkaian pulsa sebagai sarana komunikasi antar bintang melintasi jarak yang sangat jauh dan mendalam.
Dengan penelitian ini, para ilmuwan SETI berharap dapat menemukan tanda-tanda komunikasi yang dihasilkan oleh peradaban cerdas di luar Bumi dan membuka peluang untuk berkomunikasi dengan peradaban alien tersebut.
Para peneliti juga sedang mendengarkan pusat Bima Sakti karena daerah tersebut kaya dengan bintang dan mungkin memiliki eksoplanet yang dapat dihuni. Eksoplanet adalah planet yang mengorbit bintang di luar tata surya kita, Sistem Tata Surya.
BACA JUGA:Dapatkan Insentif Rp 4.200.000, Buruan Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang 54
Istilah "ekso" berarti "luar" atau "di luar," sehingga eksoplanet adalah planet yang berada di luar tata surya kita. Beberapa eksoplanet ditemukan memiliki karakteristik yang mirip dengan planet di tata surya kita, seperti ukuran yang serupa dengan Bumi atau jarak orbit yang memungkinkan adanya kehidupan seperti air cair.
Selain itu, jika alien cerdas di inti Bima Sakti ingin berkomunikasi dengan bagian lain dari galaksi, mereka dapat mengirimkan sinyal yang melintasi berbagai planet, berkat posisi istimewa mereka di pusat galaksi.
Salah satu penulis studi dan seorang ilmuwan proyek dengan program Breakthrough Listen Steve Croft mengungkapkan dengan menggunakan lebar pita frekuensi sempit dan pola berulang menjadi cara yang sangat baik bagi alien untuk memperlihatkan diri mereka.
Dirinya menyebut lantaran kombinasi tersebut sangat tidak mungkin terjadi secara alami. Metode ini menggunakan algoritma yang dapat mencari melalui 1,5 juta sampel data teleskop dalam waktu 30 menit.
Meskipun para peneliti tidak menemukan tanda-tanda khas dalam pencarian pertama mereka, mereka menyatakan bahwa kecepatan algoritma tersebut akan membantu meningkatkan pencarian di masa depan.
"Breakthrough Listen mengumpulkan volume data yang sangat besar, dan teknik yang dikembangkan oleh Akshay memberikan metode baru yang membantu kami mencari jarum dalam tumpukan jerami yang bisa memberikan bukti menggugah imajinasi tentang kehidupan ekstraterestrial yang canggih," kata Croft.
BACA JUGA:Cair, KUR Mandiri Rp 100 Juta Tanpa Jaminan, Cek Syarat dan Cicilannya per Bulan
Baginya, walau belum ada temuan signifikan dalam pencarian awal, harapannya adalah bahwa dengan pengembangan teknik dan algoritma ini, kita dapat meningkatkan peluang menemukan bukti yang menarik tentang keberadaan kehidupan cerdas di luar Bumi.
(tim)