Saudara, kalau di depan kita ditaruh segelas jamu segelas sirup, kira-kira pilih mana? Sirup apa jamu? Orang yang berpikir panjang ke depan, dia bakal pilih jamu. Memang pahit, getir, ga enak, tapi besok pagi badan enteng, kerja semangat, berpikir cerdas, gairah ada. Orang yang pikirannya pendek, ngapain jamu, getir, nih sirup nih. Manis ini. Dia minum, bukan main manisnya, besok pagi bibir pada jontor. Begitulah dalam kehidupan ini. Maka hendaknya kita berusaha dengan sekuat kemampuan untuk menghindarkan diri dari minuman keras dan pengaruh-pengaruhnya.
Yang kelima, teman iblis itu,
القتات
“Tukang-tukang fitnah.”
Itu suling iblis itu, terompet setan. Sebab apa? Benar kalau Quran mengatakan Nabi mengatakan,
الفتنة أشد من القتل
“Fitnah lebih bahaya dari pembunuhan.”
Sebab apa? Pembunuhan membunuh orang secara langsung. Fitnah membunuh orang pelan-pelan. Kalau mati mah mendingan cepet daripada pelan-pelan. Pelan-pelan mati, cepet mati, enakan cepet, ga ngerasain sakit. Fitnah membunuh orang pelan-pelan. Nama baik orang hancur, dicoreng moreng ditengah masyarakat.
Maka tukang-tukang fitnah teman-teman setan dari dunia sampai ke neraka nanti. Karena fitnah lebih berbahaya daripada pembunuhan. Mengada-ada, yang tidak ada, diada-adakan, fitnah. Melebih-lebih, berita semeter jadi tiga meter, yang dua meter, ya kalau positif. Kalau negatif, fitnah. Memang orang bilang, kalau kita nitip duit jangan harap lebih, kurang bisa. Tapi, kalau nitip omongan, jangan harap kurang, pas saja sudah untung itu. Biasanya lebih.
Namanya omongan. Satu meter jadi dua meter. Dua meter jadi tiga meter. Itu sifat dari yang namanya omongan. Kita kirim uang, dah ga bakalan lebih dah. Ini nitip uang sama saya 50.000, tambahin 10.000 ah. Langka yang berpikir begitu. Kurang malah bisa. “Enak aja nitip, gua kan kemari pake ongkos.” Itung ah transport, misalnya. Tapi kalau sudah nitip omongan, pas saja sudah untung lho. Biasanya malah lebih. Fitnah pernah melanda Nabi Zakariya.
Fitnah pernah melanda Habil dan Qabil. Fitnah pernah melanda Nabi Ibrahim. Fitnah bahkan pernah melanda kehidupan baginda Rasulillah Saw. dalam peristiwa yang lazim kita kenal dengan peristiwa haditsul ifki. Bagaimana gosip pun sempat mengguncang rumah tangga kehidupan baginda Nabi Saw. Sehingga pantas kalau beliau sendiri mengatakan,
الفتنة أشد من القتل