Berbahagilah orang kalau dipercayai Allah untuk menyalurkan rizki kepada orang lain. Artinya, agen. Wong ditunjuk jadi agen Allah kok ga bangga. Kalau sudah kemari cara berpikir, insya Allah rasa bakhil bin pelit alias medit bin koret, itu insya Allah ga ada. Kan kadang kita perpikir, “Yang nyari duit gue setengah mati, loe dateng-dateng mau minta aja, kepala loe.” Kan itu toh kadang-kadang cara kita berpikir. Boleh jadi, lalu terasa berat. Tapi kalau kembali kepada kesadaran, “Barangkali, alhamdulillah. Rizki dia. Cuma lewat tangan saya. Kalau saya ga ngasih dia, barangkali ga semudah ini saya dapat rizki. Allah mudahkan rizki saya karena saya membantu orang-orang yang memang memerlukannya. Andaikata saya tidak membantu mereka, belum tentu rizki selancar ini.” Tidak lalu, “Enak aja, peras keringat gua, banting tulang, pergi pagi pulang sore, loe dateng-dateng nadah aja.”
Berbahagialah orang sekali lagi, kalau dia dijadikan agen oleh Allah untuk menyalurkan rizki kepada mereka yang memang memerlukannya. Kalau tidak ke arah itu kita perpikir, yang timbul bakhil. Bakhil lalu bermegah-megah dengan hartanya, timbul kesombongan. Seneng lihat orang susah.
BACA JUGA:Utang Sebesar Gunung Uhud Insyaallah Lunas, Amalkan 3 Doa Diajarkan Rasulullah SAW Ini
Lalu dia sendiri dengan hartanya cuma to show only, pameran. Lewat di kampung seneng kalau orang melotot melihat mobilnya yang serba mengkilap, sepatunya yang serba mahal, seneng kalau wah semua gaya hidupnya serba jetset. Wah, wah, wah. Seneng betul kalau ngelihat orang serba bengong melihat keadaan dia. Timbul takabburnya, sombongnya, ngenyek kepada yang lain. Maka orang kaya yang sombong, temen iblis, teman setan. Setan senang betul. Sebaliknya secara praktis orang kaya yang rendah hati adalah musuh iblis.
Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah, lain memang kalau kita diberikan ilmu di akhirat nanti pertanyaan cuma satu, “Ilmumu kau amalkan untuk apa?” Kalau kita diberikan umur panjang, pertanyaan akhirat satu saja, “Umurmu kau habiskan dimana?” Tapi, kalau sudah harta diberikan kepada kita, pertanyaan akhirat dua,
من أين اكتسبه و فيما أنفقه ؟
“Hartamu kau dapat darimana, kau belanjakan kemana?”
Depan belakang ditanya.
Yang ketiga, teman iblis itu,
تاجر خائن
“Pedagang yang berkhianat.” Baik kepada sesama teman pedagangnya, karena ingin maju dari yang lain, terjadi persaingan yang tidak sehat. Di berbagai bidang bisnis itu. Ataupun kepada para pembelinya dengan mengatakan, barang yang tidak baik menjadi baik. Sebab pada dasarnya, apabila kaum pengusaha sudah berkhianat, akan timbul kegoncangan ekonomi. Dan kegoncangan ekonomi dampaknya adalah melahirkan kelas-kelas kemiskinan.
Kemiskinan merupakan satu perangkat iblis. Biasanya orang kalau udah melarat, dah deket banget ma kafir. Kalau tidak dilatarbelakangi oleh nilai iman yang kuat. Udah melarat dah deket banget deh ma kafir. Apalagi iblis ini menggodanya pandai dia. Kepada orang miskin dia datang dengan bujukan materi. Kepada yang cukup hartanya dia datang dengan bisikan lain. Pendeknya iblis dan setan itu ibarat tukang joged dia ngerti betul irama gendang.