Ceramah Lengkap Zainuddin MZ, 10 Orang yang Menjadi Teman Setan

Rabu 07-06-2023,20:27 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah, sesungguhnya dalam kehidupan kurangnya sandang pangan bukan satu-satunya sebab yang membuat orang menderita. Tidak teraturnya perumahan, kurangnya lapangan kerja, bukan satu-satunya yang menyebabkan rakyat menderita. Tapi lukanya rasa keadilan, tidak tegaknya hukum sebagaimana yang diharapkan. Itu juga bisa menjadi sumber nestapa, bisa menjadi asal dari segala derita. 

 

BACA JUGA:Naudzubillah, Sedekah Model Ini Ternyata Dilarang Allah SWT, Gus Baha: Sama Seperti Riba

Oleh karena itu, hakim yang tidak adil, hakim yang curang, yang menghukum tidak berdasarkan hukum. Tapi berdasarkan kepentingan, berdasarkan pesan sponsor, hukum bisa dibeli, ada istilah mafia peradilan. Hakim-hakim macam ini yang akan menjadi teman-teman iblis. Dan tiap kali palu akan diketuk iblis sudah bukan main sibuknya. 

 

“Kekuasaan di tanganmu. Hijau katamu, hijau yang akan berlaku. Merah kau ketok, merah yang akan jadi keputusan. Orang lain tidak tahu. Ini kesempatan untuk jadi kaya. Ini kesempatan untuk naik pangkat. Manipulir hukum tidak ada yang tahu karena orang banyak yang awam dengan hukum.”

 

Saudara-saudara kaum Muslimin, kalau hukum sudah bisa dibeli atau kalau hukum cuma untuk orang-orang kecil saja, ada kelompok-kelompok yang kebal hukum, maka akan timbullah kiamat di masyarakat di mana yang kuat makin kuat, yang lemah selalu menjadi mangsa. 

 

Oleh karenanya hakim yang serong, hakim yang durjana, merupakan teman-teman setan, merupakan teman-teman iblis dari dunia sampai ke neraka nanti. Ini yang pertama. Oleh karenanya pada dasarnya setiap kita adalah hakim, untuk keluarga, dalam pergaulan, hendaklah adil di dalam memutuskan segala sesuatu, lebih-lebih hakim yang memang menjadi pengayom masyarakat. 

 

Bukankah lambang para hakim digambarkan dalam bentuk neraca yang berimbang? Tidak berat ke kiri, tidak juga berat ke kanan. Dalam arti objektif memberikan keputusan sesuai dengan hukum sehingga masyarakat terlindungi. 

 

Dan hakim yang adil secara praktis adalah musuh daripada setan. Dimana pun setan dan iblis paling gak demen dengan hakim yang adil. Itu merupakan musuh besar bagi setan. Yang menyalahkan yang salah, membenarkan yang benar, walaupun yang salah orang besar, yang benar orang kecil. Dan kita memang oleh baginda Nabi diajarkan satu doa,

اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه

“Ya Allah, perlihatkan kepada kami bahwa yang benar itu benar.” Sebab sering kita lihat yang benar jadi tidak benar. Ini memerlukan kekuatan batin. Yang benar tampakkan kepada kami benarannya, ya Allah. Sebab sekarang banyak ketidakbenaran yang dikamuflase, banyak ketidakbenaran yang diberikan lipstik, sehingga kelihatannya menjadi benar. Ini baik doa ini saya pikir dibaca oleh para hakim.

Kategori :