Pendeknya dari empat penjuru angin iblis dan seluruh bala tentaranya yang bernama setan belum akan puas sebelum kita tergelincir dari jalan yang lurus yang diridhai oleh Allah Swt.
Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa jika iblis menggoda dari arah depan, yang dimaksud dari depan ini adalah dunia, sehingga menusia menjadikan dunia sebagai tujuan akhir dari seluruh kegiatan hidupnya. Ia pergi pagi pulang sore, peras keringat, banting tulang, tidak ada yang dikejar kecuali dunia dan cuma untuk kepentingan dunia. Dunia yang membuat orang berpaling daripada akhirat, dunia yang membuat orang lupa kepada tujuan penciptaannya.
Maka dunia termasuk perangkap iblis. Apa isi dunia? Biasanya yang lazim 3 ta; harta, tahta, wanita. Itu yang bikin orang jadi sibuk sampai lupa kepada tujuan penciptaannya. Untuk apa dia diciptakan oleh Allah?
Kami goda mereka dari arah depan dengan menyodorkan dunia dalam bentuk yang hijau ranau, dunia dalam bentuk yang manis sehingga mereka tenggelam di dalamnya lalu melupakan akhirat. Kalau cara itu juga tidak kena, kami datang dari sebelah belakang. Kami lupakan mereka kepada akhirat. Itu mah urusan nanti bagaimana saja. Yang penting yang kita hadapi sekarang. Apa? Dunia. Akhirat kita belum tahu, dan bahkan belum tentu ada. Yang sudah pasti saja kita garap. Melupakan akhirat.
Yang dimaksud dari arah sebelah kanan, iblis dan setan selalu menghalang-halangi manusia untuk berbuat kebaikan. Karena kanan adalah lambang kebajikan. Sedangkan kiri adalah lambang kejahatan. Dicegahnya kita berbuat kebajikan dan dibisikkannya kita untuk selalu melakukan kejahatan dan kemungkaran. Dan akan kamu dapati sedikir sekali di antara manusia yang bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan kepada mereka.
Ditanamkan rasa ingkar kepada nikmat. Jika kita tidak kufur iman, dibuatnya kufur nikmat. Mengeluh, padahal hidup sudah serba cukup. Merasa masih sangat kurang, padahal orang lain sudah titik air liurnya melihat keadaan kita. Sedikit sekali di antara mereka yang pandai bersyukur kepada nikmat yang telah Engkau berikan itu, ya Allah. Jadi untuk ingkar nikmat, bisikan selalu datang dari iblis.
Coba lihat itu, temanmu yang tidak pernah shalat, rizkinya lancar. Kamu berhenti saja shalat. Yang tidak pernah ke masjid pangkatnya naik terus. Udah berhenti saja ke masjid. Atau setidak-tidaknya mengeluh dalam hati, Tuhan kayaknya tidak adil, kenapa saya rajin shalat kok rizki seret bener? Padahal pada dasarnya kalau kita mau berpikir dalam bentuk yang paling mendasar, Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Jika bigini keadaan kita, inilah yang terbaik buat kita menurut pertimbangan Allah. Jika kita menuntut lebih lagi, mungkin dengan keadaan yang lebih itu kita bisa tergelincir dan Allah lebih tahu itu.
BACA JUGA:Cerita Malaikat Maut Mencabut Nyawa Raja Angkuh dan Umat Bertaqwa
Sebagai Pencipta manusia Allah lebih tahu tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa didapat dan dicapai oleh manusia. Bahasa ringannya, rizki loe segini aja deh, loe jadi rajin shalat. Kalau rizki loe berlebihan, jadi orang kaya dikit, nanti melihat masjid minggir. Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita.