Saudara-saudara kaum Muslimin, adapun iblis dan setan sudah menyadari betul bahwa iblis dan setan tempatnya di akhirat nanti jelas di neraka. Itu mereka sudah sadari betul. Maka yang mereka kepingin sekarang, bagaimana mencari teman sebanyak-banyaknya untuk menemani mereka di neraka nanti. Inilah yang menyebabkan mereka berjibaku betul. Bahkan ada satu riwayat, ada waktu-waktu tertentu dimana para setan ini laporan kepada iblis.
Kalau ada yang laporan gagal, bukan main marahnya si iblis ini selaku komandan. Kata setan, “Pak, saya gagal menggoda si fulan karena imannya kuat.” “Goblok kamu!” “Dengan apa kamu goda dia?” “Dengan kedudukan.” “Dia tidak mau?” “Tidak mau.” Tempuh dengan jalan lain, barangkali dengan harta.
Kalau dengan harta tidak bisa, barangkali dengan wanita. Kalau dengan wanita tidak bisa, tempuh segala macam cara. Dan mereka yang laporannya enak, artinya berhasil menggoda banyak orang beriman, itu kondite-nya naik. Bahkan, mendapat semacam piagam penghargaan sebagai kader militan daripada iblis. Mereka berusaha dengan segala macam cara mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya. Kalau mereka sendiri sudah tahu pasti, sadar, nasib saya di akhirat nanti pasti masuk neraka, diazab dan disiksa oleh Allah.
Cuma saya begini ini lantaran ulahnya Nabi Adam dulu. Maka anak-anak cucu Nabi Adam harus menjadi teman-teman saya sebanyak-banyaknya guna menemani saya di dalam neraka. Oleh karena itu pada kesempatan pertemuan saat ini kita akan membicarakan siapa sih teman-teman setan itu.
Diriwayatkan dari Wahab bin Munabbih bahwa pada suatu hari iblis diperintahkan oleh Allah untuk datang kepada baginda Rasulullah Saw. dan menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh baginda Nabi. Datang iblis dalam bentuk orang tua pakai tongkat. Jadi iblis itu bisa malih warna. Dia termasuk jenis makhluk halus, termasuk jin dan malaikat. Itu bisa malih warna sesuai dengan mereka kehendaki. Ketika datang, baginda Nabi bertanya,
من أنت ؟
Siapa kamu?
Dia jawab,
أنا إبليس
“Saya iblis.”
Jujur.