اللهم أرنا الحق حقا
“Ya Allah, perlihatkan kepada saya bahwa yang benar itu benar.”
Dan tidak cuma sekedar itu,
وارزقنا اتباعه
“Berikan kekuatan kepada saya untuk mengikuti kebenaran itu.”
Sebab kadang-kadang terjadi juga dia tahu yang benar itu benar, tapi tidak punya keberanian moril untuk mengatakan bahwa itu benar. Dia tahu itu barang yang hak, tapi tidak terpanggil mengikuti yang hak, tidak punya kekuatan moril untuk mengikutinya. Lalu doa ini pun disambung,
وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه .
“Wahai Allah, perlihatkan kepada kami bahwa yang batil adalah batil, bahwa yang salah adalah salah, bahwa yang mungkar adalah mungkar, berikan kepada kami kekuatan untuk menjauhi yang mungkar, yang batil, yang zalim.”
Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah, kita sering mencaci kaum pelacur sebagai sampah masyarakat. Tapi sadarkah kita bahwa pelacuran di bidang hukum, pelacuran di bidang intelektual, kadang-kadang pelacuran di bidang agama, dalam arti menjual ayat untuk membela yang salah dan menekan yang benar, ini juga tidak kalah bahayanya dengan prostitusi, pelacur-pelacur yang kita anggap sebagai sampah daripada kehidupan masyarakat itu.
BACA JUGA:Karena Hewan Berkaki Tiga, Abu Nawas Untung Besar
Oleh karenanya, maka hakim yang adil merupakan musuh utama daripada iblis dan setan. Mereka akan sibuk sekali, kalau seorang hakim sudah berketetapan untuk melahirkan keputusan hukum yang seadil-adilnya. Ini yang pertama. Teman setan adalah hakim yang menyeleweng, yang tidak adil.
Yang kedua, teman saya, kata iblis,
غني متكبر
“Orang kaya yang sombong.”