لماذا جئت ؟
“Mau apa kamu datang kemari?” kata baginda Nabi. Dijawab oleh iblis,
إن الله أمرني أن آتيك وأجيبك عن كل ما سألتني
“Allah memerintahkan saya untuk datang kepadamu dan menjawab segala pertanyaan yang engkau ajukan kepada saya.”
Atas pertanyaan ini baginda Rasul kemudian bertanya dengan dua pertanyaan. Pertanyaan pertama,
إبليس ، كم إخوانك من إمتي ؟
“Ada berapa sih teman-temannu dari golongan umatku?”
Dari golongan umatku, umat Islam ini, bukan orang lain. Kalau orang kafir sih sudah jelas itu memang cs-nya iblis. Tapi, dari umatku. Siapa saja yang jadi teman-teman kamu iblis? Menjadi antekmu, menjadi alatmu, sejak dari dunia sampai ke neraka nanti. Atas pertanyaan ini iblis menjawab, “Teman-teman saya dari golongan umatmu, ya Muhammad,
عشر
“ada sepuluh orang.”
Ada sepuluh orang yang merupakan teman-teman iblis dari dunia sampai ke neraka. Siapa mereka? Pertama, kata iblis, teman saya,
حاكم جائر
“Hakim yang curat.”
Hakim yang tidak adil. Ini bisa dimaklumi. Kenapa? Karena hakim diharapkan adalah produk keadilan. Sehingga orang mengatakan, seorang hakim adalah seorang yang meletakkan sebelah kakinya di surga dan sebelah lagi di neraka. Kalau adil dia menghukum, kaki sebelah kanan yang akan menentukannya ke surga. Kalau licik dia menghukum, kaki sebelah kiri yang akan menjerumuskan dia ke dalam neraka.