Gangguan pencernaan seperti perut kembung, nyeri perut, diare, hingga mual dan muntah bisa menjadi sinyal adanya cacing di saluran pencernaan.
Kondisi ini bisa datang dan pergi, sehingga sering dianggap masalah pencernaan biasa.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Hari Juang Polri 2025, Wakapolda Bengkulu Titip Pesan Penting Ini
3. Tubuh Mudah Lemas dan Pucat
Karena tubuh kehilangan banyak vitamin dan mineral penting, anak bisa terlihat lesu, kurang bersemangat, bahkan pucat.
Dalam jangka panjang, infeksi cacing pita bisa menyebabkan anemia dan gangguan tumbuh kembang.
4. Muncul Segmen Cacing di Feses
Salah satu tanda paling khas adalah terlihatnya potongan putih kecil mirip biji beras pada tinja anak.
Itu adalah segmen cacing pita yang keluar bersama kotoran. Bila orang tua melihat hal ini, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.
5. Gejala Berat Bila Larva Menyebar
Jika larva cacing menyebar ke organ lain, seperti otak, mata, atau hati, kondisi ini disebut sistiserkosis.
Gejalanya bisa lebih serius, misalnya kejang, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, hingga perubahan perilaku.
BACA JUGA:Cara Ganti Kartu ATM BRI Kini Lebih Mudah, Bisa Online dan Offline
Bahaya Jika Tidak Ditangani
Infeksi cacing pita bukan sekadar masalah pencernaan. Dalam jangka panjang, penyakit ini dapat menimbulkan malnutrisi, anemia, gangguan perkembangan otak, bahkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.
Kasus balita yang meninggal akibat cacingan seharusnya menjadi pelajaran penting bahwa infeksi ini tidak boleh dianggap remeh.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Jika mencurigai adanya infeksi cacing pita pada anak, berikut langkah yang bisa dilakukan: