Duh! Pernikahan Dini Jadi Penyumbang KDRT Terbesar, Dinas P2KBP3A Kepahiang Bentuk 86 Gugus Tugas

Kepahiang – Pernikahan dini menjadi penyumbang terbesar Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan terhadap anak, dan perempuan. 

Sehingga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kepahiang gencar melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa.

Hal itu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya pernikahan anak di bawah umur.

BACA JUGA:Butuh Ban dan Velg Mobil Semua Tipe? Loho Ban Solusinya, Harga Paling Murah Kualitas Luar Biasa

Langkah ini dicanangkan untuk menekan angka KDRT dan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terus meningkat sepanjang tahun 2025.

Tidak hanya berkontribusi pada tingginya angka KDRT, pernikahan anak juga menjadi penyumbang terbesar kasus stunting di Kabupaten Kepahiang.

Hal ini disebabkan belum matangnya kesiapan pasangan muda dalam mengarungi rumah tangga, sehingga ketahanan ekonomi keluarga menjadi lemah.

BACA JUGA:RI dan Arab Saudi Sepakat Kuota Haji 2026 Sebanyak 221 Ribu, Antrean Haji Tiap Daerah Dipukul Rata?

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas P2KBP3A Kepahiang membentuk 86 gugus tugas yang bekerja sama dengan Dinas KB untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya pernikahan dini.

“Melakukan pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Kepahiang. Nah, tim gugus tugas ini nanti memberikan masukan maunya seperti apa, sanksinya seperti apa, dan risikonya. Tim gugus tugas berisi 86 orang, artinya melakukan edukasi porsinya mereka masing-masing,” ujar Kadis P2KBP3A Kepahiang, Linda Rospita.

Upaya ini juga melibatkan Tim Penggerak PKK desa agar berperan aktif menjaga masyarakat dengan memberikan pemahaman melalui seminar dan kegiatan lainnya. Sehingga warga bisa mengerti dampak buruk dari pernikahan dini.

BACA JUGA:Ayo Ikuti! RBTV Gelar Pelatihan Public Speaking, Saatnya Tampil Percaya Diri dan Menginspirasi

Nico Relius

Sumber: