Perjalanan Karir Eko Patrio, Pelawak yang Berhasil Duduk di Kursi DPR, Kini di Non-Aktifkan Gara-gara Joget
Eko Patrio--
Permintaan Maaf yang Tak Redakan Kemarahan
Menyadari besarnya gejolak publik, Eko kemudian menyampaikan permohonan maaf lewat akun Instagram.
Ia bahkan tampak meneteskan air mata, mengaku menyesal, dan berjanji akan lebih peka terhadap perasaan rakyat.
Namun, permintaan maaf tersebut justru dianggap publik sebagai basa-basi. Banyak yang menilai tangisan itu hanya strategi citra, bukan bukti nyata perubahan.
Kritik makin tajam ketika muncul isu dirinya terlihat di Guangzhou, Tiongkok, di tengah desakan agar anggota DPR lebih serius bekerja.
Gelombang amarah publik membuat PAN akhirnya mengambil langkah tegas. Pada 1 September 2025, Eko Patrio bersama rekannya Uya Kuya dinonaktifkan sebagai anggota DPR.
Keputusan ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab partai atas kegaduhan besar yang merusak citra legislatif.
BACA JUGA:Ini 10 Demo Terbesar dalam Sejarah Dunia, Termasuk Gejolak Demo di DPR RI?
Kisah Eko Patrio adalah potret tentang perjalanan luar biasa: dari anak sederhana di Nganjuk, melejit lewat lawakan, lalu menapaki kursi DPR.
Namun, insiden joget di Senayan memperlihatkan bahwa popularitas masa lalu tidak bisa selalu melindungi dari kritik keras masyarakat.
Rakyat kini lebih kritis, terutama ketika wakil mereka dianggap tidak menunjukkan empati.
Kesalahan kecil bisa membesar menjadi gelombang protes nasional, apalagi di era media sosial.
BACA JUGA:Bikin Untung, Ini Ragam Promo Gajian Emas Pegadaian 2025
(Sheila Silvina)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


