Dunia Milik Generasi Alpha : 'Arsitek Masa Depan di Era Digital'
--
BENGKULU,RBTV.DISWAY,.ID - Generasi Alpha adalah sebutan untuk generasi yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025. Mereka adalah generasi pertama yang lahir sepenuhnya dalam era digital, dikenal juga dengan “generasi digital” karena kedekatan generasi ini dengan teknologi yang berkembang pesat sejak lahir.
Dengan penerimaan informasi yang cepat dan sejak dini, menjadikan Generasi Alpha harusnya dapat berfikir dan lebih berkreativitas dari generasi-generasi sebelumnya. Sebagai salah satu generasi yang menentukan masa depan, maka perlunya perhatian khusus baik dari pola didik dan asuh dari orang tua dan lingkungan sekitar untuk generasi ini.
BACA JUGA:Kabar Terbaru Kecelakaan Kapal Wisata, Kapten Kapal Resmi Tersangka
Generasi Alpha diindentifikasi sebagai generasi yang sangat adaptif dengan teknologi, namun berpotensi mengalami masalah seperti maslah sosial akibat dari ketergantungan terhadap perangkat digital ini.
Di era semakin berkembangnya teknologi, karakter anak dapat dipengaruhi oleh media dan internet, yang sangat berpotensi mengubah nilai dan norma sosial yang telah dianut oleh masyarakat dan dirinya sendiri. Semakin Generasi Alpha ini mengetahui teknologi, tidak sedikit konten-konten yang tidak sepatutnya dapat terlihat dan dipraktikan oleh mereka.
Dimana tidak semua yang ditampilkan adalah hal baik, sehingga dapat mempengaruhi perilaku anak sesuai dengan apa yang dilihat olehnya. Sehingga teknologi sangat amat mempengaruhi Generasi Alpha.
BACA JUGA:Fantastis! Ini Deretan Kepala Daerah Terkaya di Indonesia Tahun 2025, Ada yang Capai Rp 700 M!
Teknologi tentunya memiliki dampak yang kompleks terhadap pembentukan karakter Generasi Alpha. Di satu sisi, teknologi memberikan banyaknya berbagai manfaat yang positif seperti meningkatkan literasi digital, kreativitas, dan akses informasi yang mudah dan cepat didapatkan. Teknologi juga memberikan ruang yang sangat luas bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi serta mengembangkan minat dalam bidang tertentu.
Tetapi baik seperti dua sisi yang berlawanan, tentunya teknologi memiliki dampak yang cukup signifikan bagi Generasi Alpha ini, penggunaan teknologi yang yang tidak terkontrol dan tidak diawasi oleh orang dewasa sangat amat membawa dampak yang negatif, seperti kecanduan digital, paparan konten yang tidak sesuai dengan usia, dan yang lebih buruk seperti menurunnya kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan keluarga, teman, masyarakat dan lainnya karena kecanduan akan teknologi ini.
BACA JUGA:Cara Aktifkan Paylater TikTok, Dapatkan Limit Rp 25 Juta, dengan Pilihan Tenor hingga 12 Bulan
Tentunya dampak ini menunjukkan bahwa teknologi dapat mengubah cara anak berkomunikasi dan beriteraksi dengan lingkungannya, dimana dapat menjadi potensi menghambat perkembangan karakter sosial dan emosional anak.
Generasi Alpha yang terlalu terpapar teknologi dan dianggap sudah melek teknologi tidak menjadikan mereka dianggap sebagai generasi yang dapat menambahkan kreativitas dan kecerdasan anak.
Sebaliknya Generasi Alpha dianggap lebih pasif dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Karena dianggap banyaknya Generasi Alpha yang melihat konten yang tidak sesuai umur sehingga sering dipraktikan olehnya. Baik dari norma dan perilaku memang Generasi Alpha dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku, atau dianggap lebih tidak sopan.
BACA JUGA:Segera Ajukan KUR Mandiri Rp 15 Juta Cicilan Mulai Rp 400 Ribuan Tenor 36 Bulan, Bisa Tanpa Jaminan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


