Iklan RBTV

Bukan Seumur Hidup, Kini Bansos Hanya Sampai 5 Tahun

Bukan Seumur Hidup, Kini Bansos Hanya Sampai 5 Tahun

Bansos 2025--

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Kini bansos hanya sampai 5 tahun, ini program pemerintah untuk stabilkan ekonomi masyarakat kategori miskin ekstrem.

Pemerintah akan membatasi masa pemberian bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terkategori miskin dan miskin ekstrem dengan batas maksimal, dan artinya tidak seumur hidup.

BACA JUGA:Penerima Bansos Diminta Perbarui Data DTKS agar Tetap Bisa Dapat Bansos, Begini Caranya

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Leontinus Alpha Edison mengatakan, batas maksimal mereka menerima bansos dari pemerintah adalah lima tahun.

“Jadi kita itu tidak mau rakyat Indonesia, terutama rakyat yang (tergolong) miskin ekstrem dan miskin, menerima bantuan sosial sepanjang segala abad. Kita maunya terbatas. Jadi maksimal misalnya 5 tahun,” kata Leontinus

BACA JUGA:Pengelola Objek Wisata Desa di Rejang Lebong Mengeluh Pengunjung saat Libur Sekolah Turun 50%

Leontinus, menjelaskan jika masyrakat yang boleh menerima bansos secara terus menerus hanyalah mereka yang tergolong sebagai difabel dan juga lanjut usia (lansia).

Lebih lanjut, Leontinus berharap bagi rakyat yang tergolong miskin namun masih berada pada usia produktif, mereka dapat dilatih agar nantinya mampu diberdayakan untuk mencari sumber penghasilannya secara mandiri.

“Harapannya yang produktif, yang bisa kita latih, yang bisa kita angkat, yang bisa kita graduasi, itu kita harus memberdayakannya secara ekonomi juga,” ucapnya.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Bengkulu Utara, Dibangun di Ketahun, Jumlah Murid 13 Ribu Orang

Leontinus juga menjelaskan jika saat ini pemerintah sudah membantu para rakyat yang tergolong miskin dengan memberikan sejumlah insentif bantuan, seperti bantuan pangan, bantuan pangan non-tunai, bantuan pendidikan, hingga bantuan kesehatan.

Setelah pengeluaran mereka ditekan dengan sejumlah bantuan, maka selanjutnya pemerintah mendorong mereka untuk mampu meningkatkan penghasilan.

Salah satu langkahnya adalah melalui program Perintis Berdaya, yakni program pelatihan bagi masyarakat untuk memberdayakan ekonomi secara mandiri.

“Harapannya adalah ketika kita kurangi beban pengeluaran mereka, mereka juga bisa mulai mengeksplorasi diri di pemberdayaan ekonominya. Nah pemberdayaan ekonominya itu tadi yang (program) Perintis Berdaya. Kita akan, istilahnya kita jahit dengan setelah pengeluaran mereka berkurang, mereka juga bisa mulai produktif,” sebutnya.

BACA JUGA:Penginapan Murah dan Nyaman di Padang 2025, Liburan Hemat tapi Fasilitas Lengkap

Leontinus menegaskan, saat ini pemerintah telah mengubah paradigma pengentasan kemiskinan di Indonesia dari yang semula berfokus pada pemberian bantuan, menjadi pemberdayaan ekonomi.

Dengan begitu, nantinya diharapkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat menurun hingga nol persen dalam dua tahun mendatang.

Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono juga mengungkapkan bahwa sebanyak 3,17 juta penduduk Indonesia atau setara 1,13 persen masih tergolong miskin ekstrem. Mayoritas kepala rumah tangga yang termasuk dalam kategori ini adalah lulusan Sekolah Dasar (SD).

"Kemiskinan ekstrem yang ada di Indonesia itu ada sekitar 3 juta lebih atau 1,13 persen dari total jumlah penduduk," ujar Agus

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: