Iran Bersiap Balas Amerika Serikat, Nyawa 50 Ribu Pasukan Amerika di Timur Tengah Terancam
Pasukan Iran bersiap menuntut balas Amerika Serikat--
INTERNASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak mengindahkan peringatan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Khamenei.
Sejak perang meletus antara Iran Vs Israel, Khamenei sudah memperingatkan Amerika Serikat agar tidak turut campur. Iran mewanti-wanti Amerika Serikat jangan coba-coba menyerang wilayah Iran.
Namun sayang, peringatan ini tidak diindahkan Trump. Pasukan Amerika Serikat telah menyerang wilayah Iran, dengan alasan untuk menghancurkan situs nuklir Iran.
Iran langsung membalas serangan ini. Hanya beberapa saat pasca serangan Amerika, pihak Iran langsung mengirim puluhan rudal ke Israel dan meledak. Warga Israel berhamburan, ketakutan dan frustasi.
Menariknya, Presiden Trump setelah menyerang Iran meminta pihak Iran tidak membalas serangan itu. Apa mungkin Iran hanya berdiam melihat Amerika menyerang wilayahnya? Sepertinya tidak. Iran sedang bersiap menuntur balas kepada Amerika Serikat.
Stasiun televisi pemerintah Iran dalam siarannya mengatakan sebanyak 50.000 pasukan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah sekarang berada dalam jangkauan tembak militer Iran.
Siaran ini muncul tak lama setelah Amerika menyerang tiga situs nuklir Iran, Minggu (22/6/2025).
"Lima puluh ribu pasukan AS di kawasan itu berada dalam jangkauan Iran, dan Pemimpin Tertinggi (Ayatullah Ali Khamenei) telah berjanji bahwa kami akan memenangkan perang ini," bunyi siaran tersebut yang dibacakan seorang presenter TV.
"Pertempuran baru saja dimulai, Tuan Trump! Sekarang Anda berbicara tentang perdamaian? Kami akan berurusan dengan Anda dengan cara yang membuat Anda memahami konsekuensi dari kecerobohan," lanjut dia sebagai reaksi terhadap sebuah posting oleh Presiden AS Donald Trump yang menyerukan perdamaian dengan Iran.
BACA JUGA:Akibat Ulah Trump Serang Iran, Sekarang Warga Amerika Jadi Sasaran Tembak Pasukan Iran
"Mulai sekarang, setiap personel sipil dan militer Amerika di kawasan tersebut akan dianggap sebagai target yang sah," imbuh penyiar TV pemerintah Iran.
Anggota Parlemen Iran kubu garis keras, Hamid Rasaei, mendesak pembalasan terhadap AS.
"Tindakan keterlaluan ini harus direspons dengan respons yang keras dan tegas," katanya, mengacu pada serangan AS terhadap situs nuklir Natanz, Isfahan, dan Fordow.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


