Iklan RBTV

Korban Dugaan Perdagangan Orang Melapor ke Polda Bengkulu

Korban Dugaan Perdagangan Orang Melapor ke Polda Bengkulu

Korban dugaan perdagangan orang melapor ke polisi--

BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Senin (2/6) seorang ibu rumah tangga berinisial DS (25) melaporkan dugaan tindak pidana perdagangan orang yang dialaminya pada April 2025 lalu ke Polda Bengkulu.

Peristiwa tersebut bermula saat korban ditawari pekerjaan oleh terlapor berinisial SR sebagai admin terapis di Jakarta. Setelah mendengar penjelasan dari terlapor, akhirnya korban mengikuti terlapor untuk pergi ke Jakarta.

Namu setibanya di Jakarta, korban diserahkan ke terlapor lainnya berinisial GA dan kemudian dipekerjaan di cafe sebagai pemandu lagu (PL) serta disuruh menggunakan pakaian mini dan melayani setiap tamu di cafe tersebut.

BACA JUGA:6 Bulan Belum Terima Siltap, Apdesi Seluma Besok Mau Unjuk Rasa

Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Manurung Situmorang menyampaikan dirinya mendampingi warga Kota Bengkulu yang menjadi korban di Jakarta.

Dirinya mengetahui kejadian tersebut saat melaksanakan Dinas Luar (DL) dan saat itu dirinya mendapatkan pesan WhatsApp dari korban yang mempertanyakan keberadaannya lantaran korban sempat melihat Kadis sedang berada di Jakarta.

BACA JUGA:Pajak Toyota Hilux Single Cabin 4x4 2024, Stabil dan Ramah di Kantong

"Awalnya saya sedang Dinas Luar dan mendapatkan pesan dari korban. Saat itu korban menyampaikan jika dirinya berada di suatu tempat dan saat itu langsung janjian bertemu," ungkap Kadis Sosial seusai mendampingi korban membuat laporan ke Polda Bengkulu.

Pada saat bertemu, korban dengan nada ketakutan meminta bantuan kepada Kadis Sosial sembari menyampaikan peristiwa yang dialaminya di Jakarta. Mendapatkan informasi tersebut, Kadis Sosial meminta agar korban meninggalkan Jakarta dan kembali ke Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Leher Bergaris Bikin Gak Percaya Diri? Ini 6 Keistimewaan Dibaliknya, Menurut Primbon Jawa

"Saat mendapatkan informasi tersebut, saya sudah memberikan uang transportasi untuk korban kembali ke Kota Bengkulu. Namun saat itu korban masih ingin mengambil pakaiannya yang tertinggal di mess cafe," lanjut Kadis Sosial.

Selain itu, berdasarkan pengakuan korban, untuk mengalihkan perhatian pelanggan cafe, korban selalu beralasan jika dirinya sedang berhalangan sehingga korban tidak memberikan layanan lebih, sembari mencari kesempatan untuk melarikan diri.

"Korban ini selalu beralasan jika dirinya sedang tidak dapat melayani konsumen di cafe sembari mencari kesempatan untuk melarikan diri," jelas Kadis Sosial.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait