Pahami Baik-baik, 4 Hal Ini Wajib Kita Hindari karena Sengsara di Akhirat
Pahami Baik-baik, 4 Hal Ini Wajib Kita Hindari karena Sengsara di Akhirat--
Ilmu semata-mata masih belum dapat menjauhkan diri kita dari maksiat. Memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya tidak akan mampu menolong manusia dari menghindari diri melakukan maksiat selama-lamanya. Selain itu, ilmu yang ada juga masih belum mampu mendorong kita untuk taat kepada Allah SWT.
Ini karena beramal dan taat kepada Allah itu datangnya daripada kesadaran diri, bahwa ia akan menghadapi maut suatu hari nanti. Seseorang itu juga tidak mampu menjauhkan diri daripada api neraka hanya dengan bergantung kepada pencapaian hidup dan ilmunya semata. Hendaklah ia mengikutinya dengan amalan, yang mana amalan tersebut berdasarkan ilmu.
Apabila kita tidak beramal dengan ilmu yang ada pada diri kita, kita sudah tentu tidak dapat melepasi perhitungan Allah pada hari akhirat kelak. Janganlah sampai kita menjadi orang yang menyesal dan meminta kembali ke dunia nantinya, itu merupakan suatu perkara yang tidak mungkin terjadi.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah as-Sajdah ayat 12 yang berbunyi: “Wahai Tuhan kami, kami telah melihat kebenaran di hadapan mata kami, kami telah mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan perkara yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia agar kami mengerjakan perkara yang baik-baik. Sesungguhnya kami sekarang telah yakin. Maka pergunakanlah masa di dunia ini sebaik-baiknya dengan menuntut ilmu dan beramal dengannya, dan jauhilah sikap hanya berbangga-bangga dengan amalan sedangkan ilmunya tiada.
4. Umur Panjang Tapi Tidak Beramal Baik
Umur manusia sepenuhnya merupakan hak prerogatif Allah SWT. Manusia hanya dapat menerima keputusan Allah SWT tentang umurnya. Karenanya, manusia tidak mengetahui panjang pendek umurnya. Manusia juga tidak mengetahui sampai kapan ia akan hidup di dunia. Hanya Allah-lah yang mengetahui.
Manusia juga tidak bisa mengurangi atau menambah umurnya. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya.
Dan jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya. Allah SWT menegaskan: ”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS 7:34).
Rasulullah SAW melarang umatnya memohon kematian. Beliau bersabda: ”Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdoa agar cepat mati sebelum kematian itu benar-benar datang kepadanya. Sesungguhnya jika salah seorang di antara kamu sekalian mati, maka terputuslah amalnya. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah umur seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya.” (HR al-Bukhari).
Allah SWT memberikan usia yang panjang kepada manusia merupakan amanat untuk menjaga amalan dengan baik. Karenanya, harus mengisinya dengan kebaikan-kebaikan dan amal saleh. Panjang atau pendeknya usia manusia tidak menentukan nilainya, melainkan kualitas amal dan perbuatan dalam hidupnyalah nilai sebenarnya.
Dalam pandangan Rasulullah SAW, umur yang panjang pada hakikatnya adalah yang terisi dengan perbuatan baik dan amal saleh. Beliau bersabda: ”Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim dengan sesama.” (HR Ahmad).
BACA JUGA:Ujian Abadi Harta, Tahta dan Wanita, Pilih Mau Celaka atau Berbalas Surga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: