Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Pernah Mengabaikan Orang lain Walaupun Pendosa, Cerita Mayat Ahli Maksiat Dishalatkan Wali Allah

Jangan Pernah Mengabaikan Orang lain Walaupun Pendosa, Cerita Mayat Ahli Maksiat Dishalatkan Wali Allah

Kisah mayat ahli maksiat disholatkan wali allah--

Tak berapa lama tersiar kabar di tengah masyarakat Bashrah bahwa orang yang dikenal wali Allah rela dan berkenan menuruni bukit hanya untuk menshalatkan jenazah fulan yang dikenal sebagai seorang pemabuk. 

 

Masyarakat Bashrah pun sambil terheran-heran lalu berduyun-duyun merapat ke lokasi pemakaman. Mereka berbaris di belakang ulama kharismatik yang dikenal sebagai wali Allah untuk menshalatkan jenazah tersebut. 

 

BACA JUGA:Evakuasi Warga Sakit di Desa Ini Membuat Hati Pilu, Dimasukan ke Dalam Peti dan Diikat ke Motor

Masyarakat yang terheran-heran lalu bertanya kepada ulama kharismatik tersebut. Wali Allah tersebut menjawab, “Dalam mimpi aku mendengar suara langit, ‘Turunlah, temui jenazah fulan. Kamu akan melihat jenazah yang tidak diiringi siapapun kecuali istrinya. Shalatkanlah jenazahnya karena sungguh ia telah diampuni.’”

 

Mendengar jawaban ulama kharismatik yang rela turun bukit itu, masyarakat Bahsrah makin takjub dan heran. Sedangkan ulama kharismatik ini juga belum mengerti persis alasan pengampunan Allah terhadap jenazah laki-laki pemabuk ahli maksiat tersebut. 

 

Wali Allah itu lalu memanggil istri almarhum untuk menggali keterangan perihal apa yang diamalkan oleh almarhum suaminya. Istri almarhum memulai ceritanya bahwa suaminya semasa hidup sebagaimana dikenal masyarakat Bashrah menghabiskan waktu sepanjang hari di tempat hiburan dan mabuk minuman seharian. “Coba kamu perhatikan, kebaikan kecil apa yang pernah dilakukan almarhum suamimu?” tanya ulama kharismatik tersebut. 

 

BACA JUGA:Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan S1, Berikut Posisi dan Syarat Pendaftar

Sementara masyarakat memperhatikan dengan khidmat jawaban istri almarhum. “Baik, ada tiga hal yang kuingat,” jawab istri almarhum. 

 

Pertama, setiap kali sadar dari mabuknya waktu Shubuh almarhum suaminya segera mengganti pakaian, berwudhu, lalu bergegas menuju masjid untuk shalat Subuh berjamaah. Selesai shalat Subuh berjamaah, almarhum kembali ke tempat hiburan langganannya dan tenggelam dalam dosa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: