Iklan RBTV Dalam Berita

Perjalanan Spiritual Abu Nawas Mencari Tuhan

Perjalanan Spiritual Abu Nawas Mencari Tuhan

kisah abu nawas mencari tuhan--

“Saudara mungkin tak tahu, sebenarnya saya bukan mengurangi bekal makanan, tapi justru sedang menambahnya,” jelas ketua kalifah.

 

“Bagaimana bisa?” tanya Abul Augus bingung.

 

“Ingatlah perkataanku wahai Suadaraku, Allah memerintahkan kita untuk bersedekah dalam kondisi sempit maupun lapang. Ia senang dengan apa yang kita kerjakan ini. Allah juga berjanji, jika kita bersedekah, maka Ia akan mengganjarkan pahala sebanyak 700 kali lipat. Bayangkan saja, saya sekarang memberi kalian sekantong makanan, maka nanti akan datang 700 kantong makanan untuk kami,” ucap ketua kalifah.

 

“Bagaimana Tuan bisa yakin? Seandainya, 700 kantong makanan itu tak datang, Tuan akan mati kelaparan,” ujar Abul Augus penasaran.

 

“Sekali yakin bahwa Allah di samping kita, jangan pernah meragukan kemampuan-Nya membagi-bagi rezeki. Buktinya, saat kalian sedang kelaparan di padan pasari, Allah tetap mengirimkan rezeki dengan mengutus kami datang ke masjid ini,” ucap kepala khafilah sambil menepuk punda Aubul.

 

“Lagi pula, jika Allah tidak memberikan 700 kantong makanan pada kami pada nanti malam atau besok pagi hingga kami pun mati, saya lebih berbahagia lagi. Itu berarti Allah yang kami yakini selalu ada di samping kami, akan segera kami jumpai dengan sepenuh keyakinan dan kebahagiaan,” imbuh ketua kalifah sambil undur diri untuk menyantap bekal terakirnya.

 

Sementara Abu dan Abul menyantap makanan mereka dengan tetesan air mata. Saat senja tiba, rombogan kafilah itu mohon pamit. Lalu, Abu dan Abul mengantar kepergian mereka dengan syukur dan sukacita.

 

“Karena hari sudah semakin gelap, bagaimana kalau bermalam saja di masjid ini. Besok kita akan kembali ke rumah masing-masing,” ucap Abul Augus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: