Iklan dempo dalam berita

Kasus PMK di Mukomuko Turun, Tersisa 95 Kasus

Kasus PMK di Mukomuko Turun, Tersisa 95 Kasus

Kasus PMK di Mukomuko Turun, Tersisa 95 Kasus --

MUKOMUKO, RBTVCAMKOHA.COM - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Mukomuko saat ini mulai terkendali.

Jumlah kasus tahun ini turun drastis  dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2022 lalu, tercatat 3.753 kasus di Mukomuko, hal ini tentu angka yang cukup tinggi.

BACA JUGA:Perjuangan Masih Panjang, Ini 12 Nama Calon Bawaslu yang Lulus Tes Tertulis dan Psikologi se-Provinsi Bengkulu

Meskipun tingkat kasus tergolong tinggi tahun lalu,  namun dapat diatasi oleh Dinas Pertanian, dengan dibuktikan 99 persen hewan yang terjangkit PMK sehat setelah dilakukan pengobatan secara intensif oleh tim dokter hewan yang ada.

Jika tahun 2022 jumlah kasus mencapai 3.753 kasus, saat ini per Juni 2023, baru tercatat 95 kasus oleh Dinas Pertanian Mukomuko.

BACA JUGA:Membanggakan, Pebalap Astra Honda kembali Raih Podium Kedua Suzuka 4 Hours FIM Endurance World Championship

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan, Diana Nurwahyuni, penurunan jumlah kasus di tahun 2023 ini, karena pihaknya tahun lalu sudah melakukan vaksinasi. 

Vaksin ini pun sudah diuji dapat membantu sistem kekebalan tubuh sapi dari wabah PMK tersebut.

“Penyakit PMK di tahun 2022 di kasus terakhir itu di 15 Desember 2022, hewan yang terjangkit itu 3.753 ekor. Yang dinyatakan sembuh 3.725, kemudian yang mati itu 20 ekor dan dipotong paksa itu 8 ekor,” kata Diana Nurwahyuni (13/7).

BACA JUGA:Syekh Jangkung yang Sakti Mandraguna, Ahli Berdakwa Murid Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga

Sebagai informasi, PMK adalah penyakit hewan yang serius dan sangat menular.

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menyerang semua hewan berkuku belah, termasuk sapi, domba, kambing, unta, rusa dan babi. 

Namun, PMK tidak mempengaruhi kuda, zebra, anjing dan kucing.

Menurut Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), tingkat keparahan tanda-tanda klinis atau gejalanya akan tergantung pada jenis virus, berapa banyak paparannya, usia dan spesies hewan dan kekebalan inang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: