Pahala Berlipat di Bulan Muharram, Ini Deretan Keistimewaan dan Amalannya, Masyaallah
Keutamaan bulan muharram bagi umat Islam--
Penjelasan 1 Suro
Sementara itu, malam 1 Suro merujuk pada awal bulan pertama dalam Tahun Baru Jawa, yang tidak selalu jatuh pada tanggal Suro. Penanggalan Malam 1 Suro mengikuti sistem kalender Jawa.
Kalender Jawa pertama kali diperkenalkan pada tahun 1940 oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kalender ini menggabungkan unsur penanggalan hijriyah (kalender Islam), penanggalan masehi, dan penanggalan Hindu.
Malam 1 Suro juga bersamaan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam. Perayaan Malam 1 Suro dilakukan pada malam hari setelah waktu maghrib, menjelang tanggal 1 Suro.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam pada hari sebelumnya, bukan pada tengah malam seperti dalam kalender masehi.
BACA JUGA:Istimewa Bagi Orang Tionghoa, 3 Shio Ini Kaya Berharta Sepanjang Hidup
Tradisi Perayaan Malam 1 Suro
Perayaan Malam 1 Suro memiliki hubungan erat dengan budaya Jawa. Salah satu tradisi yang umum dilakukan adalah iring-iringan rombongan masyarakat atau yang dikenal sebagai kirab. Perayaan Malam 1 Suro diadakan di beberapa daerah di Jawa.
Fokus utama perayaan Malam 1 Suro adalah ketentraman batin dan keselamatan. Selama Malam 1 Suro, biasanya dilakukan pembacaan doa bersama oleh semua hadirin untuk memohon berkah dan menjauhkan datangnya bahaya.
Selama perayaan Malam 1 Suro, masyarakat pada umumnya berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan kebaikan-kebaikan sepanjang bulan Suro.
Sejarah Malam 1 Suro
Malam 1 Suro, yang juga bersamaan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam, memiliki sejarah yang panjang. Awal penanggalan ini ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: