Sumbang 28 Kg Emas Monas, Crazy Rich Pertama Indonesia Ini Hidupnya Berujung Tragis, Dituduh PKI
Sumbang 28 Kg Emas Monas, Crazy Rich Pertama Indonesia Ini Hidupnya Berujung Tragis, Dituduh PKI--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Siapa sosok penyumbang emas yang berada di puncak tugu monumen nasional (Monas) yang jadi ikon bersejarah di Jakarta, mungkin ada yang sudah mengenal dan belum.
BACA JUGA:Nomor HP Hilang atau Sudah Tidak Aktif? Begini Cara Ganti Nomor HP yang Terdaftar di Aplikasi DANA
Emas seberat 28 kg untuk tugu Monas ternyata disumbang oleh sosok Crazy Rich pertama Indonesia. Dia berasal dari provinsi Aceh.
Sebelum kita menyebutkan namanya, ada baiknya diulas perjalanan hidupnya, sampai bisa menyumbang emas untuk puncak Monas.
Menyandang status yatim piatu sejak kecil, nyatanya tak membuat sosok ini menyerah pada keadaan dan berpangku tangan.
BACA JUGA:Tujuh Unit Kendaraan Dinas Kepahiang Hilang , Lima Jadi Motor Bodong, Pemilik Ganti Rugi
Saat usia masih muda, dia aktif mengikuti wajib militer dan turun ke berbagai medan perang.
Meski sempat terjun ke dunia militer, namun nampaknya hal tersebut bukanlah ambisi untuk meniti karir. Pasalnya ia memutuskan untuk keluar dari dunia militer pada tahun 1957 dan mencoba peruntungan di bidang usaha.
BACA JUGA:4 Cara Top Up Saldo E-Wallet Sakuku, Mudah dan Praktis
Kendati memutuskan untuk menjadi pengusaha, namun bidang usaha yang ia kelola tidak jauh-jauh dari dunia militer. Sebab dia kala itu dekat dengan Presiden Soekarno, telah mendapat kepercayaan untuk mengelola senjata rampasan perang.
Perusahaan yang dibangunnya mengelola senjata rampasan perang itu diberi nama PT Karkam yang merupakan singkatan dari Kulit Aceh Raya Kapten Markam.
BACA JUGA:Kisah Bangunan Bersejarah Indonesia Bag 2, Desain Masjid Istiqlal Dirancang Orang Kriten
Tak hanya itu, dia juga diketahui menjalankan bisnis lain yakni di sektor ekspor-impor dan menjadi perusahaan pertama yang mendapat hak ekslusif di masa konfrontasi pada tahun 1960-1963.
"Richard Robinson dalam buku 'Indonesia: The Rise of Capital' menyebutkan bahwa perusahaan itu menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki hak ekslusif pada masa konfrontasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: