Iklan RBTV Dalam Berita

Manusia Bernapas Berapa Kali Dalam Sehari? Ternyata Jumlahnya Bikin Melongo

Manusia Bernapas Berapa Kali Dalam Sehari? Ternyata Jumlahnya Bikin Melongo

Pernahkan Anda menghitung berapa kali Anda bernapas dalam satu hari--

Denyut nadi bisa dikatakan sebagai ukuran berapa kali dalam satu menit jantung mampu berdetak. Kita dapat memeriksanya dengan menekan kulit di bagian arteri besar seperti leher atau pergelangan tangan.

Lalu berapa banyak sebenarnya jantung manusia berdetak dalam satu hari? Begini penghitungannya.

 

Detak Jantung Manusia

Saat tubuh beristirahat, jantung manusia rata-rata berdetak sekitar 60-100 kali per menit. Namun ketika berolahraga jantung bisa berdetak lebih cepat, karena harus memompa darah lebih cepat agar keperluan oksigen dan nutrisi terpenuhi.

Dengan demikian jika dihitung secara rata-rata, jantung bisa berdenyut 80 detak per menit dan 4.800 kali per jam. Bila dihitung lebih jauh setidaknya jantung manusia menghasilkan 115.200 detakan per harinya.

Selama setahun, jantung akan berdetak sebanyak 42.048.000 kali. Jika manusia hidup sampai usia 80 tahun, jantung akan berdetak kira-kira 3 miliar. 

Namun bila seorang atlet dengan kondisi fisik yang luar biasa, kondisi detak jantung saat beristirahat lebih rendah dari normal. Mereka memiliki detak jantung hanya 40 detak per menitnya.

Bila ingin mencoba jumlah detak jantung diri sendiri, bisa menghitungnya melalui denyut nadi. Caranya, hitung seluruh jumlah denyut dalam 15 detik dan kalikan angka itu dengan 4. Bila sudah terhitung, itulah jumlah jantung berdetak dalam satu menitnya.

BACA JUGA:5 Siasat Penting Menghadapi Kekejaman DC Pinjol Ilegal, Nomor 2 Wajib Dipahami oleh Nasabah

Hubungan Detak Jantung dengan Harapan Hidup

Laman Science Alert menjelaskan ada hubungan antara denyut jantung dengan harapan hidup secara keseluruhan. Hal itu dibuktikan dalam studi BMJ Heart 16 Years of Work pada tahun 2013 oleh tim peneliti Denmark.

Mereka melakukan percobaan pada kurang lebih 5.200 pria. 2.800 pria diantaranya menyerahkan data medis yang layak dan sepertiga responden kini dikabarkan telah meninggal dunia pada akhir uji coba karena beberapa sebab.

Hasilnya, disebutkan bila jumlah denyut detak yang lebih tinggi pada jantung yang beristirahat memiliki korelasi dengan kemungkinan kematian yang lebih besar.

Mereka yang memiliki jumlah detak jantung 71-80 kali per menitnya memiliki peluang 51% lebih besar untuk meninggal dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat istirahat jantung di bawah 50 detak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: