Kisah saat Ka’bah Diserang, Sebelum Dihancurkan Burung Ababil, Gajah Raja Abrahah sudah Menujukan Firasat
Kisah pasukan Abrahah yang dihancurkan burung ababil saat menyerang ka'bah--
Abrahah mendengar bahwa gereja yang ia bangun dihancurkan oleh Bangsa Arab dan juga Qahthan. Ia pun berencana membalas dendam dengan mengahancurkan Ka’bah.
Abrahah kemudian berangkat dengan seekor gajah besar untuk menghancurkan Ka’bah. Mengetahui hal tersebut, Raja Habasyah, Najasyi juga mengirimkan pasukan dengan membawa delapan gajah. Namun adapula yang mengakan dua belas gajah. Mereka berencana untuk menghancurkan pilar-pilar Ka’bah dengan menggunakan rantai yang dipasang pada leher gajah.
Akan tetapi Allah SWT kemudian mengirimkan burung ababil untuk menjaga dan melindungi Ka’bah dari serangan Abrahah dan juga pasukannya, seperti halnya yang dikisahkan dalam surah Al-Fiil.
Burng ababil dalam jumlah yang banyak tersebut kemudian melempari pasukan Abrahah dengan batu. Berkat pertolongan Allah tersebut, usaha Abharah dan juga pasukannya dalam menghancurkan Ka’bah pun gagal.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca di Sumatera pada Kamis 21 September 2023, Sejumlah Wilayah Turun Hujan hingga Malam
Dilansir di Tafsir Ibnu Katsir volume 8 disebutkan Muqatil ibnu Sulaiman menyebutkan pada pagi harinya Abrahah bersiap-siap untuk memasuki kota Mekah, lalu menyiapkan gajahnya yang diberi nama Mahmud dan dia menyiapkan pula bala tentaranya.
Setelah semuanya siap, maka mereka mengarahkan gajahnya menuju ke arah Makkah, tetapi sebelum itu Nufail ibnu Habib datang dan berdiri di dekat gajah, lalu berkata, "Hai Mahmud, duduklah kamu dan kembalilah dengan penuh kesadaran menuju ke tempat asal kedatanganmu, karena sesungguhnya engkau berada di negeri Allah yang disucikan," setelah itu melepaskan telinga gajah Mahmud, yang dipeganginya saat ia membisikinya.
Maka gajah itu duduk, dan Nufail lari dengan kencangnya menuju ke daerah perbukitan dan berlindung di puncaknya. Mereka memukuli gajah itu supaya berdiri, akan tetapi gajah itu membangkang dan tidak mau berdiri.
Lalu mereka memukul kepalanya dengan palu agar bangkit, dan mereka masukkan tongkat mereka ke bagian lubang telinganya, menariknya dengan tujuan agar mau berdiri, tetapi gajah itu tetap menolak.
Kemudian mereka mengarahkannya ke negeri Yaman, dan ternyata tanpa sulit gajah itu bangkit dengan sendirinya, lalu berlari kecil menuju ke arah itu.
BACA JUGA:Terbongkar! Nyi Roro Kidul dan Fenomena Alam Mematikan di Pantai Selatan Jawa
Kemudian mereka mencoba untuk mengarahkannya ke negeri Syam, dan gajah itu menuruti perintahnya, mereka coba mengarahkannya ke timur, maka gajah itu mengikuti perintah. Tetapi bila diarahkan ke Makkah, gajah itu diam dan duduk.
Dan Allah SWT mengirimkan kepada mereka sejumlah besar burung dari arah laut yang bentuknya seperti burung walet dan burung balasan tiap-tiap ekor membawa tiga buah batu.
Satu diparuhnya dan yang dua dipegang oleh masing-masing dari kedua kakinya, batu itu sebesar kacang humsh dan kacang 'adas. Tiada seorang pun dari mereka yang terkena batu itu melainkan pasti binasa, tetapi tidak seluruhnya terkena batu itu.
Akhirnya mereka melarikan diri dan lari tunggang langgang ke arah semula mereka datang seraya mencari Nufail ibnu Habib untuk menunjukkan kepada mereka jalan pulangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: