Prakiraan Cuaca BMKG 5 Oktober, Potensi Hujan di Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan
Prakiraan Cuaca BMKG 5 Oktober, Potensi Hujan di Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, memasuki awal Oktober 2023 ini akan ada potensi terjadinya hujan di wilayah Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan, dengan intensitas ringan hingga sedang.
Dijelaskan prakirawan BMKG Stasiun Fatmawati Bengkulu Winda Ayu Kusumawati, potensi hujan diprediksi terjadi pada Kamis 5 Oktober nanti hingga 3 hari ke depannya. Hujan berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Bengkulu Hari Ini Sampai Malam, Belum Hujan Masih Cerah Berawan
Sementara itu, ditambahkan Winda, fenomena kabut yang menyelimuti Bengkulu beberapa hari terakhir, karena adanya masa udara dari tanah belum mengalami proses penguapan.
“Sekitar tanggal 5 hingga beberapa hari kedepan itu terutama terjadi di Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan dengan istensitas hujan ringan hingga sedang, dengan potensi kejadian hujan sore hingga malam hari,” ujar Winda.
Pantauan BMKG, Minggu pagi suhu udara di Bengkulu dengan kelembaban 23 derajat celcius. Sedangkan untuk tinggi gelombang di wilayah perairan Pulau Enggano, hingga Samudera Hindia Barat Bengkulu, selama 3 hari ke depan antara 3-3,5 meter.
BACA JUGA:El Nino Makin Melemah, Daerah di Bengkulu Ini akan Diguyur Hujan Ringan dan Lebat 3 Hari Kedepan
Namun pada 4 Oktober nanti, ketinggian gelombang diprediksi meningkat, maksimum dengan ketinggian 4-5 meter, dengan kecepatan angin diangka 15-25 knot.
Sementara itu, pagi hari di wilayah Bengkulu saat ini mengalami fenomena kabut. Dengan kelembaban suhu udara 19,8 derajat celcius. Adanya kabut di pagi hari ini, disebabkan karena masa udara dari tanah belum mengalami proses penguapan.
Pantauan Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, sebelumnya kabut ini pernah terjadi pada 23 September hingga 29 September.
BACA JUGA:Siap-siap Payung, Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 36 Kota di Indonesia, Mayoritas Hujan
Dijelaskan prakirawan BMKG Stasiun Fatmawati Bengkulu Rahyu Meylansari, terjadinya fenomena kabut selain dari masa udara yang belum mengalami penguapan, hal ini dipengaruhi suhu udara dingin dengan kelembaban udara.
Sehingga terjadinya kondensasi uap air mengambang di udara yang disebut dengan kabut.
Proses kondensasi terjadi apabila uap air di udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, suhu udara berperan penting dalam proses kondensasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: