Pasar Murah Terintegrasi Dana Pensiun Ramai Diserbu Masyarakat, Digelar di Kantor Pos
Pemprov Bengkulu buka pasar murah terintegrasi dengan dana pensiun--
Pasar Murah ini pun banyak diminati, terutama dari masyarakat umum. Karena dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan harga yang lebih terjangkau.
“Pasar ini sangat bagus untuk masyarakat yang kurang mampu, saya maunya beli banyak untuk stok tapi uangnya tidak mencukupi,” ujar Siti Hawa selaku warga Kandang Mas.
“Saya berbelanja beras yang besar 10 kg seharga Rp 135 ribu. Jelas harganya jauh lebih murah dari harga yang ada dipasaran, kami sangat bersyukur dengan adanya Pasar Murah ini. Karena dengan adanya Pasar Murah ini bisa meringankan masyarakat,” tambah Rina selaku warga Karabela.
Sementara itu pada tanggal 20 September Pemkab Rejang Lebong bersama Perum Bulog Cabang Rejang Lebong juga melaksanakan operasi Pasar Murah untuk jenis beras sebanyak 30 ribu kilo yang akan disebar di 15 kecamatan. Operasi Pasar Murah ini telah dilaksanakan sejak Rabu pagi di Halaman Kantor Camat Curup.
Dijelaskan Kabag Ekonomi Setkab Rejang Lebong Sofan Sofyan, operasi Pasar Murah jenis beras ini untuk membantu warga yang merasakan dampak dari kenaikan harga beras dan juga untuk mencegah terjadinya inflasi.
BACA JUGA:Viral iPhone Mengambil Foto Wajah Penggunanya per 5 Detik, Begini Penjelasannya
Beras per 5 kilo dijual dengan harga Rp 55 ribu dan ini di bawah harga eceran tertinggi sebesar Rp 57.500.
“Pasar Murah ini diadakan karena dampak dari kenaikan harga beras, dan kami telah nenyebarkan 2 Ton beras per kecamatan,” ujar Sofan Sofian.
Hal ini pun disambut baik oleh warga. Asriana warga Kelurahan Talang Benih yang rela untuk naik ojek agar bisa membeli beras murah berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sampai harga bahan kebutuhan pokok kembali normal.
BACA JUGA:Update Skema Penyaluran Bansos PKH Tahap 4, Jumlah Setiap Kategori Berubah?
“Biasanya saya membeli beras dipasar dengan harga Rp 60 ribu tetapi di pasar ini hanya Rp 55 ribu untuk 5 kilo beras. Harapannya agar pasar ini bisa diadakan kembali,” ujar Asriana.
Untuk 14 kecamatan lainnya saat ini masih proses pendataan yang dilakukan oleh pemerintah desa dan kelurahan setempat, karena pembelian beras ini sepenuhnya diberikan wewenang kepada pemerintah desa untuk melihat masyarakat yang sangat membutuhkan.
(Siska Harliana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: