Rumah di Bulan, Tahun 2040 NASA Bangun Rumah di Bulan, Bahannya Tetap Semen dan Pasir atau Apa Ya?
NASA bersiap bangun rumah di bulan tahun 2040--
Sejak merdeka, awalnya India sama sekali tidak memikirkan program luar angkasa sebagai proyek nasional. Dibanding program itu, Perdana Menteri Ke-1 India, Jawarhalal Nehru, malah lebih ingin memulai proyek nuklir. Sebab, ketika itu nuklir menjadi teknologi primadona di sektor pertahanan dan energi terbarukan. Namun, karena banyak keterbatasan pengembangan nuklir tidak bisa langsung terwujud dan baru bisa dimulai tahun 1954.
Ketertarikan terhadap proyek luar angkasa justru baru muncul ketika memasuki dekade 1960-an. Dalam riset B.R Guruprasad dalam "Undestanding India's International Space Coorperation Endeavour" (2018), tertulis ketertarikan itu disebabkan oleh situasi Perang Dingin antara AS melawan Soviet. Kedua negara yang bersaing di program luar angkasa membuat India ingin juga ikut andil di program tersebut.
Pikir petinggi India, negara harus bisa mengambil peran ketimbang menjadi penonton. Apalagi sudah banyak para ilmuwan India yang berkontribusi pada pengembangan dunia luar angkasa, seperti Vikram Sarabhai, Vasan Gowarikar, Suresh Gupta, dan sebagainya. PM Nehru pun setuju atas gagasan ini karena sesuai dengan pemikirannya yang ingin India berkembang di bawah panji ilmu pengetahuan. Dari sinilah, tulis B.R Guruprasad, awal mula program luar angkasa India terbentuk.
BACA JUGA:Cek di Situs Ini Sekarang, Agar Tidak Ketinggalan Pencairan Bansos PKH Tahap 4 Bulan Oktober 2023
Awal perjalanan India di sektor luar angkasa terwujud saat mendirikan India National Committe on Space Research (INCOSPAR) pada Februari 1962 yang berada di bawah Department of Atomic Energy. Ketika itu proyek pertama INCOSPAR adalah perumusan lokasi penerbangan roket global.
Pasalnya, dalam penelitian lanjutan baru diketahui bahwa India menjadi lokasi paling strategis untuk peluncuran roket. Alhasil, karena tidak mau menjadi penonton saja, India bergegas mendirikan fasilitas peluncuran roket bernama Thumba Equatorial Rocket Launching Stasion (TERLS) pada tahun 1963. Kelak, TERLS menjadi tempat peluncuran roket andalan India dan negara lain.
Ajay Lele dalam "India's Policy For Outer Space" (2016) menyebut, menariknya proyek ini didanai oleh AS dan Uni Soviet. Artinya, pada titik ini India telah menunjukkan bahwa sudah seharusnya penelitian luar angkasa dilakukan sebagai alat kolaborasi internasional yang dilakukan untuk tujuan lebih besar, yakni kemaslahatan umat manusia. Lebih lanjut, Ajay juga menjelaskan sikap India di proyek tersebut menunjukkan sikap politik dua kaki India.
BACA JUGA:Kisah Negeri Sodom dan Penduduknya yang Dihancurkan karena Menyukai Sesama Jenis
Sebab, jika hanya menerima dana dari satu negara saja, sebut misalkan AS, maka dikhawatirkan India akan ikut dalam persaingan global dan permasalahan akan semakin rumit.
"India tidak tertarik untuk bersaing dengan negara-negara maju secara ekonomi dalam eksplorasi Bulan, planet, atau penerbangan luar angkasa. Namun, India sangat tertarik menggunakan teknologi tersebut untuk membantu menyelesaikan masalah nyata manusia dan masyarakat. Bagi India hal ini memiliki signifikansi ekonomi dan sosial," kata Vikram Sarabhai, bapak luar angkasa India.
Dari sinilah, India memulai lompatan jauh dibanding negara-negara seusianya. Saat Indonesia di tahun 1960-an masih ribut soal ambisi politik dan pergantian kekuasaan, maka India sudah sukses 'bermain' di luar angkasa. Sejak itu, India sudah turut serta dalam pengembangan peluncuran satelit Sputnik (1967), dan Apollo (1969). Bahkan, pemerintah India sudah membentuk badan antariksa independen menggantikan INCOSPAR, yakni Indian Space Research Organization (ISRO) pada 1967.
Berkat pembentukan itu pengembangan antariksa India semakin melaju cepat. Meski begitu, bukan berarti proyek ini berjalan tanpa kritik. Tidak sedikit orang mengira bahwa PM India ketika itu, Nehru dan dilanjutkan Lal Bahadur, ingin melakukan politik mercusuar. Sebab, pemerintah lebih memilih berupaya menggelontorkan dana besar untuk luar angkasa dibanding mengatasi permasalahan sosial kala itu, yakni kemiskinan.
Namun, upaya kritik itu pada akhirnya tidak bisa menghentikan langkah pemerintah. Faktanya India tetap menggarap proyek luar angkasa. Lagi-lagi, politik dua kaki India sukses mengantarkan India.
BACA JUGA:Ini Cara Lolos Seleksi PPPK, Pelajari Contoh Soal Situational Judgement Test Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: