Bahaya, Tidur Ngorok atau Mendengkur Meningkatkan Risiko Kematian, Ini Cara Mengatasinya
Tidur ngorok atau mendengkur meningkatkan risiko kematian--
Ablasi frekuensi radio atau somnoplasty: Teknik ini menggunakan energi frekuensi radio untuk mengecilkan jaringan berlebih di langit-langit lunak dan lidah.
Septoplasty: Prosedur bedah ini dilakukan untuk meluruskan septum yang menyimpang di hidung. Sehingga bisa meningkatkan aliran udara melalui hidung dengan membentuk kembali tulang rawan dan tulang.
Tonsilektomi dan adenoidektomi: Tindakan ini dilakukan dengan mengangkat jaringan berlebih dari bagian belakang tenggorokan (tonsilektomi) atau bagian belakang hidung (adenoidektomi).
BACA JUGA:Tidak Hanya Sayuran Biasa, Manfaat Daun Pepaya Bisa Menghilangkan Uban
Mengapa mengatasi dengkuran bisa sampai harus melakukan pembedahan? Hal ini lantaran mendengkur bisa sebabkan berbagai penyakit serius.
Penyakit yang timbul akibat mendengkur
Selain mengganggu tidur, mendengkur yang keras dan berkepanjangan atau kronis dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Bahkan mendengkur dengan keras dan dalam jangka waktu yang lama (kronis) bisa menjadi gejala apnea tidur obstruktif.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, mendengkur bisa sebabkan henti napas saat tidur atau Obstructive Central Mixed. Ini bisa berisiko kematian hingga 4-6 kali, jika jalan napas tertutup total.
BACA JUGA:Begini Cara Menggelar Aqiqah Sesuai Sunnah, Termasuk Aturan Daging Aqiqah
Hal ini lantaran saat seseorang tidur dan mendengkur, terjadi gangguan penyempitan jalan napas saat tidur, aliran udara masuk berkurang, kadar oksigen tubuh berkurang.
Tim liputan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: