Iklan RBTV Dalam Berita

Karena Satu Permintaan, Sahabat Nabi Ini Mengikatkan Dirinya ke Tiang Masjid

Karena Satu Permintaan, Sahabat Nabi Ini Mengikatkan Dirinya ke Tiang Masjid

Kisah sahabat nabi yang mengikatkan diri ke tiang masjid--

Sesampainya di sana, beliau mengikatkan tubuhnya di salah satu tiang, dan terus saja mengeluarkan aura kesedihan dan penyesalan. Kemudian, salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Abu Lubabah, kenapa engkau melakukan hal ini (mengikat diri di tiang)?”

BACA JUGA:Penguasa Air Minum, Segini Biaya Franchise Isi Ulang Air Minum Biru, Peluang Usaha Menjanjikan?

Abu Lubabah menjawab dengan lirih, “Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum hingga (aku) mati, atau Allah mengampuni dosaku itu.”

Dalam riwayat lain disebutkan, sepulang dari pengepungan benteng Bani Quraizhah, Abu Lubabah pergi ke Masjid Nabawi, dan mengikatkan diri sendiri pada tiang di masjid.

Beliau lalu mengatakan, “Ini adalah hukuman untukku. Sebelum Allah Ta’ala menerima taubatku, aku akan terikat terus seperti ini.”

Abu Lubabah juga menuturkan, “Kabar perihal kepergianku ke Bani Quraizhah, dan apa yang aku lakukan di sana, diketahui Rasulullah Saw. Beliau saw bersabda,

“Tinggalkan dia (Abu Lubabah), sebelum Allah Ta’ala berfirman, perihal apa yang dikehendaki-Nya. Jika seandainya dia datang padaku, maka aku akan mintakan ampunan untuknya. Namun, jika dia tidak datang padaku dan malah pergi, maka biarkanlah ia pergi,” 

BACA JUGA:Ingin Jadi Agen AQUA Galon? Modalnya Ternyata Hanya Segini, Bisa Untung Puluhan Juta per Bulan

Dari sini dapat diketahui, jika isyarat tangan yang mengiris leher yang dilakukan Abu Lubabah terhadap Bani Quraizhah, bukanlah suatu perintah yang diberikan oleh Rasulullah Saw. Hal itu murni atas keinginan Abu Lubabah.

Setelah mendengar sabda Rasulullah itu, Abu Lubabah merasa bersalah atas sikap lancangnya tersebut. Bagaimana ia bisa melakukan tindakan seperti itu, padahal Rasulullah Saw memberikannya isyarat agar para kaum Yahudi itu mau menemui dan meminta maaf terhadap Rasulullah Saw.

Karena, selain Rasulullah Saw tidak pernah memerintahkan Abu Lubabah untuk mengatakan atau memberi isyarat kematian seperti itu, Rasulullah Saw juga tidak punya rencana untuk mengeksekusi orang-orang Yahudi itu. Mungkin saja, Rasulullah Saw hanya akan mengusir mereka keluar dari Madinah, layaknya Bani Nadhir dan Bani Wail.

BACA JUGA:Seharga Alphard, Ini 10 Air Mineral Termahal di Dunia, Kok Bisa Semahal Itu?

Abu Lubabah sendiri juga menceritakan peristiwa itu. Beliau berkata, “Ketika teringat jika aku telah berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya, maka kakiku terasa kaku.”

Di riwayat lain juga disebutkan, Abu Lubabah berkata, “Demi Allah, kedua kakiku belum

beranjak dari tempatku, melainkan telah mengetahui jika aku telah mengkhianati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: