Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Asal Pilih, Begini Cara Memilih Air Minum Kemasan Galon yang Bebas BPA

Jangan Asal Pilih, Begini Cara Memilih Air Minum Kemasan Galon yang Bebas BPA

Jangan Asal Pilih, Begini Cara Memilih Air Minum Kemasan Galon yang Bebas BPA--

BACA JUGA:Karena Sholawat Ini, Kelak Api Neraka akan Menjauh dari Badan

Lantas, apa bahaya BPA bagi kesehatan?

Berikut bahaya BPA bagi kesehatan, diantaranya:

1. Dapat menyebabkan kemandulan pada laki-laki dan perempuan

Perlu diketahui, bahwa BPA dapat terjadi pada masalah kesuburan. Sebagai fitoesterogen atau senyawa nabati yang meniru estrogen, BPA bekerja pada reseptor esterogen pada laki-laki dan perempuan untuk meningkatkan peradangan atau menyebabkan kerusakan sel melalui proses yang disebut stres oksidatif.

Jadi, kerusakan tersebut dapat terbentuk dalam berbagai cara. Pada laki-laki, kadar testosteron akan lebih rendah, kualitas sperma dapat berkurang, hingga infertilitas yang lebih besar. 

BACA JUGA:6 Sholawat Berikut Membuka Pintu Rezeki, Hidup Tidak akan Melarat

Sedangkan pada perempuan, BPA dapat berpengaruh dengan menurunkan hormon estradiol, mengurangi jumlah sel telur yang sehat, dan secara negatif mempengaruhi kemampuan sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan pada rahim. 

BPA juga sering dikaitkan dengan kondisi endometriosis-abnormal penebalan jaringan dinding rahim dan sindrom polikistik ovarium(PCOS) dalam sebuah peneitian.

2. Dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2

Bukan hanya dapat menyebabkan kemandulan, namun efek peradangan BPA dapat berkontribusi pada penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Bahkan diiringi dengan perkembangan penyakit jantung serta diabetes tipe 2.

BACA JUGA:6 Sholawat Berikut Membuka Pintu Rezeki, Hidup Tidak akan Melarat

Selain mengikat reseptor estrogen, BPA juga dapat mengikat reseptor hormon lain, yang dapat menyebabkan adipogenesis atau akumulasi lemak.

Bukan hanya itu saja, BPA juga dapat menyebabkan stres pada tubuh dengan merusak mitokondria (pabrik energi di setiap sel). 

Jadi, stres tersebut akan berpengaruh terhadap peradangan kronis serta mengubah respon kekebalan tubuh dalam mengatur berat badan, nafsu makan, hingga kadar hormon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: