Ketahui 8 Dosa Besar Suami Terhadap Istri, Nomor 8 Paling Banyak Disepelekan para Suami
Ketahui 8 Dosa Besar Suami Terhadap Istri, Nomor 8 Paling Banyak Disepelekan para Suami--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Dosa suami terhadap istri wajib diketahui terutama oleh suami yang merupakan pemimpin, agar terciptanya rumah tangga yang bahagia baik di dunia dan akhirat. Suami sholeh yang taat pada aturan agama sangat berpeluang mendapatkan surga. Namun yang harus juga diketahui, ada 9 dosa suami kepada istri.
Membina rumah tangga dalam sebuah keluarga menuju yang dicita citakan bersama, yaitu sakinah mawaddah warahmah adalah kebahagiaan bagi setiap pasangan suami dan istri.
Seorang suami memiliki tugas sebagai kepala rumah tangga dalam setiap keluarga. Oleh sebab itu para suami perlu mengetahui, perbuatan-perbuatan yang oleh agama Islam dikatakan sebagai tindakan dosa suami kepada istri.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut adalah 8 dosa besar jika dilakukan suami terhadap istrinya. Hal ini wajib diketahui oleh para suami agar terhindar dari murka Allah.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Dosa Suami Istri yang Membuat Tertutupnya Pintu Rezeki dalam Rumah Tangga
1. Tidak Mengajarkan Ilmu Agama
Dilansir dari penjelasan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Banjari TV yang berjudul ‘Suami tidak bisa mengajari istri ilmu agama’, menurut Buya Yahya, apabila suami memiliki ilmu agama yang baik dan tidak mengajari istrinya maka perbuatan tersebut dapat menjadi dosa baginya.
Namun lain halnya apabila suami tidak memiliki ilmu agama yang cukup, maka keduanya harus mencari pembimbing dan bersama-sama menuju kebaikan.
Allah berfirman dalam Quran surah At-Tahrim ayat 6 “Wahai orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Maka, sebagai kepala keluarga, sudah seharusnya seorang suami bisa mengajarkan sesuatu yang baik, salah satunya adalah ilmu agama.
2. Tidak Mau Memberi Nafkah
Kedudukan seorang suami di dalam rumah tangganya adalah sebagai pemimpin yang berkewajiban untuk memberi nafkah lahir dan batin. Namun jika seorang suami tidak melakukannya, akan mengundang murka Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
”Seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR. Abu Dawud, Muslim, Ahmad, dan Thabrani).
Dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda ketika haji wada’: “Bertakwalah kepada Allah pada penunaian hak-hak para wanita, Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang baik” (HR Muslim no. 1218)
BACA JUGA:Jasa Istri Tidak Terukur Materi, Ini 6 Alasan Suami Dilarang Membentak Istri Ketika Marah
3. Membiarkan Istri Yang Menafkahinya
Diharamkan bagi suami yang tidak memiliki udzur syar'i (yang memperbolehkan suami untuk tidak bekerja) untuk menyuruh istrinya bekerja dan kehidupannya ditanggung oleh istri.
Jika demikian, maka ia tergolong kedalam suami yang tidak menunaikan kewajibannya kepada istri. Allah berfirman dalam Quran surah Al Baqarah ayat 233 yang artinya,
"Kaum ibu hendaklah menyusui anak-anak mereka selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan, kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada kaum ibu (istrinya) dengan cara yang baik dan benar. (Allah) tidak akan memberikan kadar beban kepada hamba-Nya kecuali dengan kadar kesanggupan (hamba tersebut)."
Artinya berdasarkan ayat Al-Quran di atas, memberikan nafkah kepada keluarga merupakan kewajiban bagi suami.
BACA JUGA:Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Keluarga, Pahami Agar Rumah Tangga Lebih Nyaman
4. Tidak Merasa Cemburu
Cemburu yang pada batasan merupakan bentuk tanda cinta, sehingga ketika pasangan tidak pernah merasa cemburu bisa dipertanyakan rasa cintanya.
Dalam pernikahan, ketika suami tidak merasa cemburu ketika sang istri keluar rumah dengan lelaki lain, itu merupakan suatu kesalahan besar. Rasulullah SAW bersabda.
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (HR An-Nasa'i 'hasan' oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah: 674).
Dikutip dari laman Kementerian Agama Jawa Barat, dalam kamus Al-mu’jam Al-Wasith disebutkan bahwa Dayyuts adalah lelaki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya (suami) dan ia tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu.
5. Menyebarkan Aib Istri
Menyebarkan aib merupakan tindakan buruk, baik itu aib kita sendiri terlebih lagi menyebarkan aib istri. Membeberkan kondisi sang istri kepada orang lain yang tidak seharusnya tahu merupakan perbuatan dosa besar. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli istrinya dan istrinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia istrinya,” (H.R. Muslim).
6. Bersikap Baik Dengan Orang Lain Tetapi Buruk Dengan Istri
Dilansir dari laman VIVA.co.id, dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya,” (H.R. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Jika suami berkelakuan baik dengan orang lain di luar rumah, sedangkan ketika di dalam rumah ia memperlakukan istrinya dengan kasar, cuek dan tidak peduli, maka hal itu bertentangan dengan hadits tersebut.
7. Membenci Istri
Istri merupakan partner hidup bagi suami untuk mengarungi perjalanan hidup yang panjang. Jika suami membenci istrinya, bukan tak mungkin mereka akan menghadapi banyak masalah.
Rasulullah telah mengingatkan kepada suami untuk tidak membenci istrinya, apalagi jika istri adalah seorang yang beriman, Nabi SAW bersabda:
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhoi akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).
8. Enggan Membantu Pekerjaan Rumah Tangga
Tidak sedikit suami yang sekarang ini enggan membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka beranggapan bahwa tugas mereka adalah bekerja mencari nafkah, sehingga urusan rumah merupakan tugas istri.
Padahal Rasulullah memberi teladan dengan giat membantu istrinya dalam persoalan rumah sekalipun. Dalam sebuah hadis disebutkan,
“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan istrinya dan jika datang waktu shalat, maka beliau pun keluar untuk shalat,” (H.R. Bukhari).
(Tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: