Iklan dempo dalam berita

3 Januari, ASN Kemenag Kota Kenakan Pakaian Adat Melayu, Ini Filosofinya

3 Januari, ASN Kemenag Kota Kenakan Pakaian Adat Melayu, Ini Filosofinya

--

BACA JUGA:Orang Ini Kehilangan Kekayaan Rp 3.100 Triliun

Tahu diri dapat dilihat dari ketentuan adat yang menetapkan pakaian sesuai status pakaiannya, benar cara memakainya, tepat penggunaan, betul tempat memakainya, benar tujuan memakainya, bersempurna pula alat dan kelengkapan pakaian.

Tunjuk ajar merujuk pada nilai yang dapat dilihat dari alat dan kelengkapannya, dari penerapan motif dasarnya, dari cara memakai, dan sebagainya. Motif dan ragam hias pakaiaan Melayu juga turut mengekalkan jati diri Melayu.

BACA JUGA:Wabup Kaur Tenang, Kabid Humas Polda: Itu Kembang Api, Bukan Petasan

Prinsip membuat pakaian adat berdasarkan kepada kepatutan dalan syariat dan kelaziman pakaian Melayu yang diwarisi secara turun temurun, sehingga orang dapat melihatnya dari khas kemelayuan itu di dalam ranah  pakaian adatnya masing-masing.

Menegakkan tuah, membangkitkan marwah sebagai filosofi yang mengacu kepada menegakkan tuah, membangkitkan marwah amat banyak ditemui dalam alat dan perlengkapan pakaian adat Melayu.

BACA JUGA:Tim Sebuto Buru Juru Parkir Pantai Pasar Seluma

Hal ini dapat dilihat antara lain lambang-lambang dipakai, jumlah alat dan perlengkapannya.

Orang tua-tua mengatakan kalau memakai pakaian adat, tuah akan bangkit marwah pun melekat.

BACA JUGA:Geger Ribut Bakar Jagung, Bapak dan Anak Terancam Dipenjara

Mendatangkan manfaat yang dimaksud ialah bermacam ragam kebaikan, seperti mendatangkan rezeki karena silaturrahim, membawa kedamaian dan kerukunan hidup, dan sebagainya yang bermanfaat sebagai kehidupan manusia baik pribadi, rumah tangga maupun kehidupan bermasyarakat. 

Filosofi ini tercermin dalam berbagai bentuk alat dan kelengkapan pakaian adat, ornamen dan ragam hiasnya, serta motif-motif termasuk bahannya.

BACA JUGA:PPKM Dicabut, Beberapa Hal Ini Tetap Wajib Diterapkan

Berupaya meminimalisir untuk menolak bala', jauh dari maksiat dan berbuat onar yang mengganggu ketentraman serta menjaga kedamaian dg saling menghargai dan membantu.

Dengan menggunakan pakaian yang sesuai syariat, maka seseorang melayu akan meminimalisir dari perbuatan dosa dan petaka dunia akhirat. (Tim Liputan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: