Iklan RBTV Dalam Berita

Islam Melarang Melukis atau Menggambar Wajah Nabi Muhammad, Kenapa? Ini Alasannya

Islam Melarang Melukis atau Menggambar Wajah Nabi Muhammad, Kenapa? Ini Alasannya

Alasan Islam melarang menggambar atau melukis wajah Nabi Muhammad--

Setidaknya, terdapat dua alasan larangan diperlihatkan Nabi Muhammad dalam bentuk tersebut. Berikut ulasannya.

BACA JUGA:Jangan Biarkan Motor Matic Kesayanganmu Rusak, Ini 7 Ciri Oli Gardan Sudah Hampir Habis

1. Khawatir Jadi Wasilah

Alasan pertama mengapa Nabi Muhammad SAW tidak boleh digambarkan dalam bentuk patung, gambar, atau lukisan adalah karena khawatir bahwa representasi tersebut dapat menjadi wasilah atau perantara dalam beribadah kepada Allah bagi sebagian umat Islam.

Para pengikut agama Islam di berbagai belahan dunia memiliki pemahaman, pandangan, tingkat pemikiran, tradisi, dan budaya yang berbeda-beda, sehingga mereka akan merespons patung, gambar, atau lukisan Nabi Muhammad SAW dengan cara yang berbeda pula. Hal itu berpotensi adanya penyembahan pada Allah SWT melalui perantara visualisasi tersebut.

"Kultus dan ritus kepada Allah tidak perlu dan tidak memerlukan perantaraan Nabi Muhammad. Beliau bukan 'agen' pemujaan dan bukan 'agen' peribadatan," kata Prof. Dr. H. Faisah Ismail, M.A.

BACA JUGA:Bisa Lepas dari Obat, Atasi Asam Urat Hanya Dengan Rebusan Daun Sirih, Ini Faktanya

2. Khawatir Adanya Kultus

Alasan kedua mengapa Nabi Muhammad SAW tidak boleh divisualisasikan dalam bentuk patung, gambar, atau lukisan adalah karena khawatir akan terjadinya kultus terhadapnya oleh sebagian umat Islam. Dalam sebuah hadis, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki ciri-ciri seperti rambut panjang dan janggut yang dijaga.

Penjelasan ini hanya digunakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai cara atau metode untuk mengenalkan dan mengidentifikasi dirinya, terutama kepada umatnya yang hidup setelah wafatnya Rasulullah SAW. Dengan demikian, umat Islam yang hidup pada masa setelahnya tidak akan kekurangan pengetahuan tentang sosok nabi mereka.

Mantan Kepala Institute of Islamic Political Thought Dr Azzam Tamimi menambahkan, seluruh otoritas Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW maupun nabi lainnya tidak dapat digambarkan atau divisualisasikan dalam bentuk apapun.

BACA JUGA:Sedang Berkendara Tiba-tiba Motor Macet? Bisa Jadi Busi Penyebabnya, Ini 6 Ciri Busi Motor Rusak

"Karena mereka, menurut keyakinan Islam, adalah individu yang sempurna, teladan dan oleh karena itu tidak boleh ditampilkan dengan cara apa pun yang dapat menyebabkan munculnya rasa tidak hormat terhadap mereka," terang dia. 

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: